Khasiat pegagan antara lain sebagai obat antiinfeksi, antitoksik, penurun panas, peluruh kemih, penenang dan tonik. Ia  digunakan sebagai obat tradisional demam, bronkhitis, flek paru, asma, batuk darah, meningkatkan daya ingat, pembengkakan liver, hipertensi, asam urat tinggi, infeksi saluran kemih, prostat, wasir, jerawat, campak, dan lepra.
Sebagai tanaman yang mudah dijumpai, pegagan telah banyak dimanfaatkan sebagai tanaman obat terutama oleh masyarakat India, Pakistan, Malaysia, dan Indonesia.
Pegagan juga disebut tapak kuda karena daunnya mirip tapal kaki kuda. Terna  menahun bernama latin Centella aquatica itu berlubang lunak, ramping  dengan tunas-tunas panjang berakar. Memiliki rimpang pendek dan  stolon-stolon merayap sepanjang 10-80 cm, akar keluar dari setiap  bonggol, dan banyak bercabang.
Banyak orang mengenal tanaman asal Asia tropik itu sebagai pegagan. Ada  juga yang menyebutnya antanan (Sunda), pacul goang (Jawa Tengah),  regedeg (Yogya), gan-ganan (Madura), taidaah (Bali), wisu-wisu  (Makasar), cipu balawo (Bugis), Dogauke (Papua), dan sarowati  (Halmahera).
Di pasar-pasar Jakarta dan sekitarnya ia sering dijual dengan nama daun antanan. Sebab, meski rasanya manis pahit, pegagan suka dijadikan  lalapan.
Ditempat penulis "rumah obat tradisional" dilahirkan, pegagan juga dikenal sebagai daun antanan, yang banyak dikonsumsi sebagai lalapan.
Pegagan Kaya Senyawa Kimia
Beberapa literatur tentang obat tradisional mengungkapkan, pegagan mengandung banyak senyawa kimia bermanfaat obat. Diantaranya asam  asiatat, asiatioksida, b-karotena, b-karofilena, b-elemena, b-farnesena,  b-sitosterol, b-brahminosida, asam brahmat, iso-tankunisida, asam  iso-tankunat, oksi-asiatikoksid, tankunisida, meso-inositol, asam  aksrobat, niacin, velarine, kalium, natrium, magnesium, dan zat samak.
Dengan kandungan senyawa kimia yang dikandungnya, tanaman ini banyak  dipakai sebagai bahan obat tradisional. Tidak saja di Indonesia, tapi  juga di berbagai negara Asia Timur. Bahkan sejak jaman Sansakerta,  tanaman pegagan ini sudah dipakai sebagai obat tradisional penyakit  kulit, gangguan sistem saraf, maupun peredaran darah.
Di India, pegagan dipakai sebagai obat tradisional antidisentri. Di  Malaysia, selain dijual sebagai tonik dan minuman segar, ia juga bahan  infus untuk penyembuhan gangguan liver. Dia juga menjadi obat  bronkhitis, asma, radang lambung, disentri, gangguan ginjal, dan infeksi  saluran kencing. Di Indonedia juga dipakai sebagai peluruh kencing,  pembersih darah, disentri, radang usus, sakit perut, batuk, lepra, dan  kehilangan nafsu makan.
 Efek Antiinflamasi
Menurut R.Broto Sudibyo, herbalis dari klinik Obat Tradisional RS  Bethesda, Yogyakarta, tanaman ini memiliki efek antiinflamasi,  antibiotik, antidemam, antidiuretik, dan leratolitik. Bahkan kemampuan  antibiotik dan antiinflamasinya tergolong tinggi hingga berguna pula  sebagai antibakteri. Tak heran jika pegagan efektif mengatasi peradangan  jaringan tubuh. Mulai dari luka, lepra, radang tenggorok, radang  lambung, hingga disentri.
"Kemampuan mengatasi radang paru-paru juga tak lepas dari senyawa  antibiotik yang dikandungnya," jelas Broto. Senyawa utama yang berperan  sebagai antiinflamasi diantaranya asiatikosida, riboflavin dan niacin.
Untuk mengobati radang organ dalam tubuh, diminum sari daun tanamannya.
Caranya, 1 kg daun segar ditumbuk halus, kemudian ditambah 0,5 liter air  matang, diperas, lalu disaring. "Perasan itulah yang diminum," lanjut  Broto. Meski dapat dibuat simplisia daun kering, namun menurut Broto,  paling baik menggunakan tanaman segar. Sebab jika dikeringkan akan  banyak kehilangan khasiat.
Karena khasiatnya sebagai antiinflamasi pula sehingga ia mulai dilirik sebagai bahan baku salep untuk mengobati luka.
Salep Medicazol yang dijual di apotik untuk mencegah terjadinya keloid  sehabis operasi menurut Dra Sri Mulyani Apt.SU dan Drs Didik Gunawan,  Apt.SU dalam buku Ramuan Tradisional Untuk Penderita Asma, juga  mengandung ekstrak tanaman pegagan. Bahkan salep ini kini sangat akrab  dikenal para dokter bedah diberbagai rumah sakit. Begitu juga simplisia  yang dikenal dengan nama ji xue cao yang dijual di toko-toko obat  tradisional cina, tak lain adalah pegagan/tapak kuda.
Sekarang, dengan kemajuan teknologi, pegagan dapat diperoleh dalam bentuk kapsul ekstrak. Dapatkan produk obat tradisional lainnya dengan klik di sini.
Sumber:
TRUBUS 381/Agust 2001/XXXII

