Remaja India jalani operasi pengangkatan 'ekor' sepanjang 20cm

Remaja India jalani operasi pengangkatan 'ekor' sepanjang 20cm


Seorang remaja menjalani operasi untuk mengangkat 'ekor' sepanjang 20 centimeter yang tumbuh di tulang belakangnya.
'Ekor' itu mulai tumbuh pada remaja laki-laki berusia 18 tahun itu, setelah ulang tahunnya yang ke 14.
Dia dan keluarganya, yang berasal dari Nagpur in India, merahasiakan keadaannya karena khawatir akan dirisak (di-bully).
Setelah daging itu semakin tumbuh memanjang sehingga sulit disembunyikan - dan di dalamnya mulai tumbuh tulang, mereka kemudian menemui dokter.
Kasus ini merupakan sangat jarang terjadi, dan 'ekor' remaja ini merupakan yang terpanjang yang tercatat dalam sejarah.
"Masalah timbul ketika ekor itu tumbuh di luar tubuhnya," kata ibu remaja ini, yang tidak ingin namanya disebutkan.
"Dia harus mengangkat ekornya setiap kali dia ingin berganti baju.
"Saya dapat melihat bahwa itu sangat menganggu dan menyakitkan bagi dia, jadi saya membawa dia ke sebuah rumah sakit."

Hak atas foto CATERS
Image caption Dokter menyebutkan ekor ini kemungkinan tumbuh akibat deformitas tulang belakang.
Dokter mengatakan, ekor itu kemungkinan tumbuh sejak di rahim akibat deformitas tulang belakang, tetapi jadi terlihat di bagian luar tubuh ketika dia beranjak besar.
"Ketika ukurannya semakin besar... (ekor itu) mulai menekan punggung anak laki-laki ini," kata dokter bedah Dr Pramod Giri.
Meskipun pengangkatan ekor yang dilakukan dengan operasi bukanlah merupakan prosedur yang rumit, tindakan itu harus dilakukan oleh ahli bedah syaraf karena ekor itu tumbuh di bagian saraf tulang belakang.

Apa yang dimaksud dengan kebiri kimia?


DPR mengesahkan Perppu Nomor 1 tahun 2016 tentang perlindungan anak menjadi undang-undang.
Di dalam undang-undang baru itu, salah satu hukuman bagi pelaku kekerasan seksual adalah kebiri kimia. Namun, apa yang dimaksud dengan kebiri kimia?
Untuk mengetahuinya saya menjumpai Nugroho Setiawan, dokter spesialis andrologi di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, Jakarta Selatan.

Apa yang dimaksud dengan kebiri kimia?

Kebiri kimia adalah penyuntikan zat anti-testosteron ke tubuh pria untuk menurunkan kadar hormon testosteron, yang sebagian besar diproduksi sel lydig di dalam buah zakar.
“Testosteron itu adalah hormon yang berperan dalam beragam fungsi, salah satunya fungsi seksual. Artinya, hormon testosteron berpengaruh pada gairah seksual seorang pria dan membantu penis seorang pria bisa ereksi,” kata dokter Nugroho.
Masuknya zat anti-testosteron ke dalam tubuh, menurut dokter Nugroho, praktis membuat gairah seksual menurun.

Bagaimana cara kerja zat anti-testosteron?

Saat zat anti-testosteron disuntikkan ke dalam tubuh, zat tersebut akan memicu reaksi berantai di otak dan testis.
Hak atas foto Rika Kurnia Ningsih
Image caption Kematian Yuyun, siswi SMP yang diperkosa dan dibunuh di Bengkulu, menjadi salah satu pemicu penerbitan Perppu Perlindungan Anak yang memuat hukuman kebiri kimia terhadap pelaku kekerasan seksual.
“Produksi testosteron 95%-nya berasal dari sel lydig di buah zakar pria. Pemicu agar testosteron diproduksi adalah hormon luteinizing yang dikeluarkan kelenjar hypophysis anterior di otak. Nah, zat anti-testosteron membendung kelenjar di otak agar tidak memproduksi hormon pemicu produksi testosteron. Kalau itu ditekan, otomatis testis tidak memproduksi testosteron. Jadi kait-mengait semuanya,” kata dokter Nugroho.

Apakah kebiri kimia akan berpengaruh selamanya?

Pengaruh zat anti-testosteron hanya sementara. Sebagaimana obat-obat kimia lainnya, zat anti-testosteron tergantung oleh batas waktu.
“Orang mungkin beranggapan kebiri kimia sekali suntik selesai, seperti orang yang dikebiri secara fisik. Mereka harus mendapatkan terus-menerus,” kata dokter Nugroho.

Ada cara lain untuk melakukan kebiri kimia?

Selain menyuntikkan zat antitestosteron ada cara lain melakukan kebiri kimia, yaitu memberikan obat Depo Provera yang biasa digunakan sebagai kontrasepsi perempuan.
Dokter Nugroho mengatakan dengan memberikan lebih banyak hormon perempuan ke tubuh pria, produksi hormone testosteron akan menurun dan kehilangan fungsinya.
Hak atas foto Getty
Image caption Dampak kebiri kimia terhadap seorang pria lebih dari sekadar menurunnya gairah seksual.
“Depo Provera diberikan kepada orang yang, misalnya, punya tumor di bagian kelenjar suprarenal sehingga produksi hormon testosteronnya berlebihan. Tapi itu kan yang produksinya berlebihan. Kalau orang dengan kadar hormon testosteronnya normal, malah kita bikin sakit, itu yang jadi pertentangan,” kata dokter Nugroho.

Bagaimana dampaknya?

Zat antitestosteron yang diberikan secara rutin kepada pria yang kadar testosteronnya normal diasumsikan bakal menyebabkan penurunan gairah seksual pria tersebut. Akan tetapi, dampaknya lebih dari itu.
Pasalnya, hormon testosteron berperan dalam berbagai fungsi tubuh, tak hanya fungsi seksual.
Hak atas foto pa
Image caption Efektivitas kebiri kimia terhadap pelaku kejahatan seksual dipertanyakan dokter spesialis andrologi.
”Penurunan hormon testosteron akan berpengaruh ke otak sehingga suasana hati tidak nyaman, menjadi pemarah. Lalu imbasnya ke kulit sehingga kulit menjadi kering. Otot kemudian mengecil, tulang menjadi keropos. Orang itu juga akan sangat lemah, loyo,” kata dokter Nugroho.

Bagaimana efektivitas kebiri kimia?

Dokter Nugroho mengingatkan bahwa timbulnya gairah seksual tidak semata-mata disebabkan hormon testosteron.
”Ada pengalaman seksual yang pria alami, itu akan membangkitkan gairah. Lalu faktor kesehatan tubuh pria juga berpengaruh,” kata dokter Nugroho.
Hal ini diamini Wimpie Pangkahila, Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Andrologi Indonesia.
Menurutnya, meskipun gairah seksual bisa ditekan, memori pengalaman seksual tidak bisa dihapus.
”Tidak pernah ada laporan yang menunjukkan bahwa kebiri kimia memang lebih memberikan efek jera terhadap pelaku kejahatan seksual dibandingkan hukuman lain yang cukup berat. Karena pengalaman seksual sebelumnya kan sudah terekam di otak. Keinginan dia kan masih ada, terlepas dari apakah dia mampu atau tidak,” kata Wimpie.
Karena itu, menurutnya, langkah kebiri kimia terhadap pelaku kekerasan seksual masih dipertanyakan.

Kisah Brryan Jackson disuntik HIV oleh ayahnya sendiri


Brryan Jackson, menjebloskan ayahnya ke penjara karena menyuntikkan jarum suntik penuh darah yang terinfeksi HIV kepadanya saat ia masih bayi. Sang ayah rupanya menduga tidak akan pernah melihatnya dirinya tumbuh seperti sekarang. Namun, siapa sangka, 24 tahun kemudian, ia berhadapan dengan Brryan -yang sudah menjadi anak muda tegap- di pengadilan untuk mendengar penderitaan yang merupakan dampak kejahatan yang dilakukannya di masa lalu.
Waktu menunjukkan jam makan siang di Missouri Department of Corrections. Brryan Jackson terlihat gugup ketika dibimbing dari ruang tunggu penjara melewati pintu masuk yang berdenting memecah kesunyian ruang sidang.
Di ujung lain dari sebuah ruangan, ada seorang pria yang mengenakan seragam tahanan putih tengah menunggunya. Meski mereka belum pernah bertemu lagi sejak ia masih bayi, pria ini, Bryan Stewart, adalah ayahnya.
Jackson berada di sini untuk membacakan sebuah pernyataan yang berisi harapan dan memastikan bahwa ayahnya akan tetap mendekam di balik jeruji besi seumur hidup.
Sebagian orang tidak percaya bahwa Jackson bisa memiliki kesempatan untuk membaca pernyataan ini, pasalnya tahun 1992 ia didiagnosis terjangkit "AIDS stadium akhir".
Ketika itu, pihak rumah sakit tidak sanggup menanganinya dan memulangkannya ke rumahnya dalam keadaan sekarat.

'Saya tidak ingin menatap matanya'

Sambil memegang selembar kertas yang diketik, Jackson duduk dengan tenang di samping ibunya, yang berjarak lima kursi dari ayahnya. "Saya mencoba untuk menjaga agar pandangan mata saya tetap lurus. Saya tidak ingin menatap matanya," kata Jackson.
Ia bisa melihatnya dari sudut mata, meski hanya sekilas. "Saya mengenalinya dari foto yang ada di kantor polisi, tapi saya tidak memiliki hubungan dengan dia," kata Jackson. "Saya bahkan tidak mengenalinya sebagai ayah saya."
Majelis pembebasan bersyarat menyerukan kepada dirinya untuk membacakan pernyataan dengan lantang. Jackson pun menghela napas, berhenti sejenak.
"Saat itu saya bertanya-tanya apakah saya melakukan hal yang benar, tapi ibu saya selalu mengajarkan saya agar menjadi berani.
"Saya mencoba untuk mengingatkan diri sendiri bahwa Tuhan menyertai saya. Apapun hasil sidang ini, Tuhan lebih besar dari saya, lebih besar dari ayah saya, lebih besar dari ruangan atau bahkan Departemen Kehakiman."
Ia mengambil napas dalam-dalam, menatap majelis pembebasan bersyarat dengan mantap dan mulai menceritakan kisahnya.

Petugas medis

Kisah ini dimulai saat ibu dan ayahnya bertemu di sebuah fasilitas pelatihan militer di Missouri, di mana mereka berdua mengikuti pelatihan sebagai petugas medis.
Lalu, mereka pindah dan lima bulan kemudian, pada pertengahan tahun 1991, ibunya mengandung.
"Ayah sangat bahagia saat menyambut kelahiran saya, tapi semuanya berubah ketika ia pergi ke operasi militer Desert Storm di Arab Saudi. Namun, sekembalinya dari sana, sikapnya berbeda sama sekali terhadap saya ," kata Jackson.
Stewart mulai menyangkal bahwa Jackson adalah putranya. Dia menuntut tes DNA sebagai bukti bahwa dirinya adalah ayah Jackson, dan ia pun menyerang sang ibu secara fisik dan verbal.
Ketika ibu Jackson akhirnya meninggalkan suaminya, pasangan ini bertengkar sengit soal biaya tunjangan anak, Stewart menolak untuk menafkahi. Selama perselisihan itu, ayah Jackson melontarkan ancaman yang menyeramkan.
Hak atas foto JACKSON FAMILY
Image caption Jackson saat masih balita (kanan) bersama ayahnya.
Jackson mengatakan, "Ia sering mengatakan hal-hal seperti, 'Anakmu tidak akan hidup melampaui usia lima tahun,' dan 'Kalau nanti saya meninggalkanmu, kita tak akan memiliki ikatan apa pun.'"
Stewart yang bekerja sebagai seorang penguji darah di laboratorium, diam-diam mulai mengambil sampel darah yang terinfeksi untuk disimpan di rumah, seperti dipapar dalam temuan para penyelidik, belakangan.
"Ia sering bercanda dengan rekan-rekannya dengan mengatakan, "Jika saja saya menginfeksi seseorang dengan salah satu virus ini, mereka bahkan tidak akan pernah tahu apa yang menimpa mereka," kata Jackson.

Menyuntikkan darah yang tercemar HIV

Ketika Jackson berusia 11 bulan, ayah dan ibunya sudah tidak berhubungan lagi. Tapi ketika Jackson dirawat di rumah sakit karena terserang asma, ibunya menelpon ayahnya.
"Ibu saya menelepon ayah untuk memberitahu, karena ia menganggap bahwa suaminya ingin tahu bahwa anaknya sakit. Ketika ibunya menelepon, rekan-rekan ayahnya mengatakan, "Bryan Stewart tidak punya anak."
Di hari Jackson tak diakui sebagai anak, tak diduga Stewart mengunjungi Jackson ke rumah sakit. "Ia bukanlah seorang ayah yang sangat perhatian, jadi semua orang pikir itu aneh ketika dia muncul," kata Jackson.
"Ia menyuruh ibu saya untuk minum di kantin rumah sakit sehingga ia bisa berdua dengan saya." Saat istrinya pergi, Stewart mengambil botol darah yang tercemar HIV dan menyuntikkan ke anaknya.
"Ia berharap saya mati jadi ia tidak harus membayar tunjangan anak," kata Jackson.
Saat ibunya kembali dari kantin, Jackson sedang berteriak-teriak dalam pelukan ayahnya. "Organ-organ penting saya kacau balau bukan hanya karena HIV yang ia suntikkan, namun juga karena darah yang disuntikkan itu tidak sesuai dengan darah saya."

Sang ibu sempat putus asa

Para dokter kebingungan.
Menyadari adanya virus mematikan yang kini mengalir dalam tubuhnya, mereka menormalkan denyut nadinya, suhu dan pernapasan lalu menyuruhnya pulang, dengan harapan ia bisa menjalani kehidupan dan sehat.
Namun, keadaan Jackson semakin memburuk dari minggu ke minggu. Sang ibu merasa putus asa dengan berbagai diagnosa selama empat tahun.
Jackson mengatakan ibunya membawa dia ke "berbagai dokter" dan memohon untuk mencari tahu apa yang membuatnya hampir mati. Berbagai tes dilakukan, namun hasilnya nihil.
Meskipun ia masih kecil, Jackson menyadari situasinya sangat menakutkan. "Saya ingat terbangun di tengah malam dan berteriak, 'Ibu, tolong jangan biarkan saya mati!" Katanya.
Suatu malam, dokter anak Jackson menelepon dan meminta mereka untuk tes HIV.
"Saya didiagnosis dengan AIDS stadium lanjut dan tiga infeksi akut." Para dokter berkesimpulan bahwa tidak ada harapan bagi kelangsungan hidupnya.
"Mereka menginginkan saya menjalani hidup normal sebisa mungkin," katanya. "Jadi mereka memberi saya kesempatan selama lima bulan untuk hidup dan menyuruh saya tinggal di rumah."

Gangguan pendengaran

Para dokter terus merawat Jackson, meskipun, dengan dengan obat-obatan yang terbatas.
Ia mengatakan masa kecilnya bisa berubah dalam "satu hari". "Suatu hari saya akan tampak baik-baik saja, satu jam berikutnya saya bisa bergegas kembali ke rumah sakit karena infeksi lain," katanya.
Ia menderita gangguan pendengaran sebagai efek samping dari obat-obatan yang ia konsumsi.
Tidak seperti anak-anak lainnya yang tidak mampu bertahan hidup, kesehatan Jackson justru makin membaik dan inilah yang membuat para dokter tercengang.
Hak atas foto JACKSOn FAMILY
Image caption Brryan Jackson saat berada di pangkuan ibunya.
Akhirnya, ia dinyatakan cukup sehat dan dapat bersekolah, dan mulai belajar di kelas paruh waktu dengan membawa tas ransel yang dipenuhi obat-obatan yang disuntikkan melalui pembuluh darah.
Jackson adalah seorang anak kecil yang ramah, dan ia tidak menyadari stigma sosial seputar penyakitnya.
"Tragedi kehidupan di sekolah saya adalah ketika sekolah tidak menginginkan saya. Mereka takut.
"Kembali ke tahun 90-an, orang-orang saat itu berpikir bahwa Anda bisa terjangkit Aids dari kursi toilet. Saya juga pernah membaca sebuah buku yang mengatakan bahwa Anda bisa terkena HIV melalui kontak mata," katanya.
Namun, bukan anak-anak yang merasa takut pada Jackson, justru orang tua mereka.
Mereka tidak akan mengundangnya ke pesta ulang tahun - bahkan mereka tidak mengundang saudara tirinya. Namun, seiring pertumbuhan teman-teman Jackson mulai meniru orang tua mereka yang berprasangka terhadapnya.
"Mereka memanggil saya dengan sebutan-sebutan seperti, 'Anak Aids, anak gay." Saat itulah saya mulai merasa terisolasi dan sendirian. Saya merasa seperti tidak ada tempat di dunia bagi saya, "katanya.

'Awalnya saya sangat marah'

Saat berusia 10 tahun ia mulai mengumpulkan potongan-potongan kisah kejahatan ayahnya, tapi butuh beberapa tahun lagi mengetahui dampak dahsyat kejahatan ayahnya terhadap kehidupannya.
"Pada awalnya saya sangat marah. Saya menonton film-film yang mengggambarkan keceriaan antara seorang ayah dan anak. Sulit rasanya membayangkan bagaimana ayah saya sendiri bisa melakukan itu kepada saya," katanya.
"Ia bukan hanya mencoba untuk membunuh saya, tapi ia juga telah mengubah hidup saya selamanya. Ia bertanggung jawab atas tindakan bullying, ia bertanggung jawab atas tahun-tahun yang saya habiskan di rumah sakit.
Ia adalah alasan mengapa saya sadar akan kesehatan saya dan apa yang saya lakukan," ungkapnya.
Ketika berusia 13 tahun, ia mempelajari Alkitab sendirian di kamar tidurnya, ia menemukan keyakinan dan hal inilah yang membuatnya memaafkan ayahnya.
"Memaafkan adalah hal yang tidak mudah," katanya, "tapi saya tidak ingin menurunkan diri ke levelnya."

Ubah identitas

Meskipun ia terlahir dengan nama Bryan Stewart Jnr, tahun lalu ia menambahkan huruf '"R" untuk nama pertamanya, mengambil nama keluarga ibunya, Jackson.
"Mengubah nama membantu saya melindungi identitas saya," katanya. "Ini juga menunjukkan bahwa 'Saya tidak punya hubungan dengan Bryan Stewart. Saya adalah korban kejahatannya."
"Selama sidang pembebasan bersyarat ia terus memanggilku, Nak. Saya mencoba untuk mengangkat tangan dan memintanya untuk menyebut saya sebagai korbannya. Saya pikir, mengapa ia mengakui saya sebagai anaknya? Apakah seorang ayah akan menyuntikkan HIV ke tubuh anaknya?
Jackson masih bisa tertawa, meski ia melewati masa-masa kelam yang diakibatkan oleh penyakit yang dideritanya, tertawa dengan para perawat ala film Forrest Gump di ranjang rumah sakit.
"Saya selalu membuat lelucon," katanya. "Saya suka membuat lelucon tentang bagaimana rasanya positif terjangkit HIV, atau bagaimana rasanya menjadi kesulitan mendengar atau apa rasanya hidup tanpa seorang ayah.
"Saya rasa jika saya tidak menjadi seorang motivator, saya akan menjadi seorang komedian.
"Orang-orang bingung. Mereka pikir selera humor merupakan cara untuk menangani penyakit yang saya derita, tapi saya yakin jika Anda memiliki kemampuan untuk menertawakan tragedi, Anda akan mampu mengatasi hal-hal buruk yang terjadi dalam hidup Anda, Anda punya kekuatan."

Terbangun dari mimpi buruk

Pada bulan Juli, Jackson menerima surat dari Missouri Department of Corrections yang memberitahukan bahwa atas dasar sidang, ayahnya ditolak pembebasan bersyarat selama lima tahun.
"Yang bisa saya lakukan di persidangan adalah membacakan pernyataan dan berdoa akan adanya keadilan. Namun, mendengar putusan tersebut, saya sangat termotivasi," katanya.
"Ada saat-saat saya terbangun dari mimpi buruk, saya takut ia mungkin akan kembali untuk menuntaskan dendamnya," katanya. "Saya mungkin telah memaafkannya, tapi meski telah memaafkan, saya percaya Anda harus membayar konsekuensinya."
Meskipun ayahnya membela diri di pengadilan bahwa ia menderita gangguan stres (PTSD), usai kembali dari Arab Saudi, Jackson merasa tidak yakin. Ia mengatakan ayahnya bertugas sebagai cadangan angkatan laut dan tidak pernah melihat pertempuran.
"Saya sehat seperti kuda! Lebih sehat dari kuda! Saya mungkin sedikit kelihatan gemuk, tapi saya masih menganggap diri saya seorang atlet yang baik," katanya.
"Kini jumlah sel T saya di atas rata-rata. Itu artinya saya tidak memiliki peluang untuk menularkan virus. Saya makan 23 pil sehari, saya tidak tahu apa yang telah saya lakukan, tapi sekarang status HIV saya tidak 'terdeteksi'.

'Saya ingin membesarkan anak-anak saya'

"Meskipun saya masih memiliki AIDS," katanya riang. "Sekali didiagnosa mengidap HIV, akan selalu didiagnosa mengidap HIV."
Meskipun ia sibuk dengan karirnya sebagai seorang motivator dan memiliki badan amal, Hope is Vital, yang mempromosikan pemahaman tentang HIV, ia seringkali memimpikan untuk menjadi seorang ayah.
Memiliki seorang ayah yang buruk, ia merindukan menjadi seorang bapak yang baik.
"Saya ingin menjadi seorang ayah," katanya.
"Menjadi seorang ayah adalah sesuatu yang membuat saya berarti.
"Saya ingin membesarkan anak-anak saya. Saya ingin memberi mereka sebuah pandangan bahwa dunia adalah tempat yang damai dan saya akan selalu berada di sana untuk melindungi mereka. Baik dalam keadaan suka maupun duka."

Pengalaman melahirkan perempuan di tujuh negara




Sebuah festival teater tentang kelahiran digelar di Manchester, Inggris, menghadirkan kisah-kisah di balik kelahiran di tujuh negara.
Para penulis naskah drama dari masing-masing negara mengangkat beragam masalah tentang kelahiran, baik tentang aborsi maupun kurangnya fasilitas kesehatan.
Di Amerika Serikat, proses kelahiran secara alami memerlukan biaya rata-rata sebesar US$10.800 atau sekitar Rp140 juta.

Sementara di India, empat juta perempuan menjalani sterilisasi setiap tahunnya dan di Brasil pemerintah berupaya untuk meredam 'wabah operasi Caesar', yang mencapai tingkat 50% lebih di kalangan perempuan yang hamil.
Image caption Para penulis naskah yang hadir: Mumbi Kaigwa (Kenya), Swati Simha (India), dan Liwaa Yazji (Suriah).
Kisah sedih di negara yang tercabik-cabik perang, Suriah, adalah ribuan bayi yang lahir dari para ibu yang terpaksa mengungsi dari rumahnya.
Dan pada saat Anda membaca fakta di empat negara tersebut, ada sekitar 40 bayi lahir di seluruh dunia!

Sterilisasi dengan imbalan uang

Namun kualitas layanan kesehatan yang tidak sama dan tekanan budaya masing-masing tempat membuat situasi kelahiran bayi-bayi tersebut menjadi amat berbeda.
Perbedaan itulah yang diangkat oleh Festival Kelahiran yang digelar di Teater Royal Exchange di Manchester hingga Sabtu 22 Oktober, dengan mengundang penulis drama
Swati Simha, dari India, menyajikan cerita yang diinspirasi dari kunjungannya ke kampung pemukiman masyarakat suku Adivasi di negara bagian Jharkand.
Hak atas foto Getty
Image caption Layanan kesehatan untuk kelahiran amat berbeda-beda dan ada juga tekanan budaya.
Para perempuan Adivasi, menurutnya, mendapat tawaran uang jika bersedia disterilisasi karena pemerintah ingin menyingkirkan masyarakat suku tersebut.
"Pertanyaan utama dari kelahiran adalah kenapa menghabiskan demikian banyak untuk mensterilkan perempuan kalau bisa menggunakan uang tersebut untuk meningkatkan layanan kesehatan?."
"Saya kira mereka tidak ingin masyarakat suku tersebut mengendalikan hidup mereka sendiri," tegas Simha.

Melahirkan sebagai 'aksi pemberontakan'

Di Kenya, para perempuan yang menghadapi masalah kelahiran dengan fistula -yang bisa disebabkan karena luka saat operasi atau terkena infeksi- tidak selalu ditangani secara medis.
Kisah itu yang diangkat oleh Mumbi Kaigwa, "Banyak orang yang tidak tahu bahwa ada pengobatannya, dan karena situasi yang mereka hadapi serta ada informasi bahwa hal itu adalah kutukan, atau karena mereka perempuan atau karena kotor dan segala alasan seperti itu, maka mereka diusir."
Sedangkan drama dari Suriah menghadirkan tiga perempuan:
  • Yang tetap tinggal di Suriah diperkosa
  • Yang mengungsi ke Libanon dipaksa menjadi pekerja seks komersial
  • Dan yang pergi ke kamp pengungsi di Calais, Prancis, untuk mencari suaminya
Penulis Liwaa Yazji mengatakan bagi perempuan Suriah, melahirkan adalah sebuah 'aksi pemberontakan'.
Hak atas foto RAVI PRAKASH
Image caption Di India, empat juta perempuan menjalani sterilisasi setiap tahunnya.
Banyak orang, menurutnya, yang bertanya kenapa seorang perempuan melahirkan ketika tinggal di tenda pengungsi, ayahnya berperang, dan tidak ada uang.
"Namun perempuan, mereka tidak ingin menyerah. Mereka ingin membawa kehidupan dan secara naluriah, itu adalah hak mereka," kata Yazji.
"Dan dengan semua kematian di Suriah, banyak orang yang berpikir secara naluriah bahwa melawan kematian adalah dengan memberikan kehidupan baru."
Kisah dari negara-negara Barat juga ditampilkan di Manchester.
Selain biaya melahirkan yang termahal di Amerika Serikat, juga ada tentang seorang perempuan yang sengaja datang ke London dari Irlandia Utara, yang melarang aborsi kecuali untuk kasus-kasus yang amat terbatas.
Direktur Kreatif Festival Kelahiran, Emma Callander, menjelaskan gagasan dasarnya adalah mengangkat pertanyaan-pertanyaan penting tentang layanan kesehatan untuk kelahiran yang tidak banyak diliput media.
"Dengan mengangkat masalah tersebut, kami berharap akan mendorong tindakan langsung dalam peningkatan situasinya."
Setelah festival, pihak penyelenggara rencananya akan menawarkan ketujuh drama tesebut secara gratis kepada yayasan sosial maupun lembaga pendidikan untuk meraih khalayak yang lebih luas.

Mengenal Penyakit kulit Eksim, Apa Penyebab Eksim atau Dermatitis Atopik?

Eksim atau dikenal dengan dermatitis atopik merupakan peradangan yang terjadi pada kulit yang kemudian muncul rasa gatal, kulit memerah, kering, dan kemudian pecah-pecah. Eksim merupakan penyakit kronis atau jangka panjang, dari waktu ke waktu penyakit kulit ini bisa menjadi lebih buruk terutama jika menimpa anak-anak.
Eksim atau dermatitis atopik biasanya akan menimpa mereka yang memiliki kecenderungan atopik, maksudnya yaitu mereka yang mampu mengembangkan semua atau salah satu dari tiga kondisi yang memiliki kaitan erat, seperti eksim atopik, asma dan hay fever rhinitis alergi. Biasanya keadaan ini seringkali terjadi pada mereka yang memiliki keluarga, baik itu orang tua, anak atau saudara yang memiliki atopik.
Eksim atau dermatitis atopik merupakan jenis eksim yang paling sering dan umum terjadi. Beberapa jenis eksim lainnya yaitu:
  • Dermatitis discoid.
  • Dermatitis seboroik.
  • Dermatitis verikosa.
  • Dermatitis statis.
  • Dermatitis kontak.
  • Dermatitis numularis.
  • Dermatitis dishidrotik.

Apa Penyebab Eksim atau Dermatitis Atopik?

Belum diketahui secara pasti akan penyebab dasar timbulnya eksim atau dermatitis atopik. Namun, para ahli curiga bahwa eksim atau dermatitis atopik ini berkaitan erat dengan daya pertahanan tubuh atau imun yang berlebihan. Sehingga dengan begitu, hal ini akan menyebabkan tubuh mengalami reaksi berlebih terhadap iritan atau bakteri yang sebenarnya tidak berbahaya untuk kulit. Oleh sebab itu, eksim itu sendiri biasanya sering terjadi atau ditemukan pada keluarga yang memiliki riwayat asma atau alergi.
Setiap orang memiliki penyebab eksim yang berbea-beda. Beberapa orang merasa gatal yang luar biasa setelah ia memegang sabun atau detergen, atau ada pula yang disebabkan oleh alat rumah tangga atau bahan-bahan tertentu.
Makanan bisa menjadi penyebab timbulnya eksim. Makanan tertentu yang diduga dapat menyebabkan eksim yaitu telur, kacang, susu, kedelai, dan gandum. Bahkan mereka yang memiliki alergi terhadap makanan tertentu cenderung akan mengalami eksim atau dermatitis atopik lebih parah. Selain itu, ada hal-hal yang dapat memicu kemunculan eksim atau dermatitis atopik, seperti:
  • Bahan baju tertentu
  • Keadaan cuaca yang dingin
  • Sabun dengan bahan kimia yang keras
  • Udara yang lembab

Apa Saja Gejala Eksim atau Dermatitis Atopik?

Biasanya eksim atau dermatitis atopik pada bayi akan hilang dengan sendiri pada saat ia dewasa, atau bahkan bisa juga bertahan sampa ia dewasa. Ada waktu tertentu dimana gejala yang ditimbulkan akan membaik, dan ada pula waktu dimana gejala akan menjadi bertambah buruk.
Dimana pun eksim itu berada, gejala utama yang mucul yaitu adanya rasa gatal. Selain itu, kulit akan menjadi kering dan pecah-pecah, bahkan akan berubah warna menjadi memerah dan terasa sakit. Eksim atau dermatitis atopik itu sendiri bisa mempengaruhi setiap bagian tubuh tertentu. Namun, daerah paling sering terserang oleh penyakit yang satu ini yaitu, lengan siku, lutut, leher, pipi, dan tangan.
Setiap orang memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda. Bagi mereka yang mengalami eksim masih dalam tahapan ringan, biasanya hanya akan timbul gejala kulit kering dan gatal, keadaan itu pun hanya terjadi pada daerah atau ruang yang sempit. Sedangkan untuk mereka yang mengalami eksim yang sudah parah, gejala yang timbul yaitu kulit merah meluas, terjadi peradangan pada kulit yang terjadi di selurh tubuh, serta terasa gatal yang hebat dan tidak kunjung reda.
Bahkan gejala ini akan lebih buruk pada saat kulit digaruk. Selain membuat kulit semakin gatal, garukan juga akan membuat kulit berdarah dan menyebabkan infeksi sekunder.
Jika infeksi sekunder muncul, maka akan timbul gejala-gejala seperti di bawah ini:
  • Cairan mengalir pada kulit, cairan tersebut berupa nanah atau darah kotor
  • Eksim akan menjadi lebih luas dan bertambah buruk
  • Terdapat kerak kuning pada permukaan kulit
  • Terasa sakit dan kulit membengkak
  • Terdapat cairan putih atau kuning yang menempel pada permukaan eksim
  • Badan demam dengan suhu tubuh tinggi

Bagaimana Cara Mengobati Eksim?

Pengobatan eksim bertujuan untuk meredakan gejala. Pasalnya, sampai saat ini masih belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini sepenuhnya. Apabila penderitanya bisa mengenali lebih awal penyakit ini, mungkin pengobatan bisa dilakukan dengan cepat.
Untuk mengatasi gejala eksim, biasanya pengobatan utama yang dilakukan yaitu dengan memberikan obat oles atau pelembab. Obat oles akan digunakan pada saat terjadi pembengkakan atau ruam. Sedangkan pelembab merupakan obat yang bisa dipakai sehari-hari sebagai bahan untuk menangani kulit kering.
Beberapa jenis obat tertentu bisa digunakan untuk meringankan gejala yang timbul, untuk mendapatkannya bisa berkonsultasi dengan dokter.

Cara Mencegah Agar Eksim atau Dermatitis Atopik Tidak Semakin Parah

Untuk meredakan gejala eksim atau dermatitis atopik bisa dilakukan sendiri dengan langkah sederhana seperti di bawah ini:

Menghindari benda-benda yang bisa menyebabkan iritasi

Langkah yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala akibat eksim yaitu dengan menjauhi benda-benda yang dapat menyebabkan iritasi. Benda-benda yang dimaksud yaitu, sabun atau parfum yang bisa menyebabkan kulit kering, serta pakaian atau bahan kain yang bisa menyebabkan kulit kering.

Pertahankan Kelembaban Kulit

Mempertahankan kelembaban kulit penting dilakukan untuk meredakan gejala yag muncul. Untuk mempertahankan kelembaban kulit bisa dilakukan dengan menggunakan pelembab dan menghindari mandi dengan menggunakan air panas. Sebagai gantinya, bisa mandi dengan menggunakan air biasa.

Atasi rasa gatal

Seperti yang sudah disebutkan tadi, eksim bisa menyebabkan atau menimbulkan rasa gatal pada kulit. Ketika menggaruknya, maka akan membuat keadaan bertambah parah atau bahkan kulit akan terinfeksi bakteri. Oleh karena itu, hindari menggaruk kulit, jika eksim terjadi pada anak-anak langkah yang bisa dilakukan yaitu dengan memotong kukunya. Sedangkan jika terjadi pada bayi bisa memakaikan sarung pada tangannya.

Hindari benda-benda yang dapat menyebabkan alergi

Beberapa benda tertentu bisa menyebabkan alergi. Beberapa benda yang dimaksud yaitu kutu, debu, dan bulu binatang. Untuk mencegah ruam bertambah parah, maka sebaiknya hindari benda-benda tersebut.

Menerapkan pola makan yang sehat

Beberapa makanan tertentu bisa memicu munculnya gejala eksim atau dermatitis atopik. Makanan yang dimaksud yaitu, kacang-kacangan, telur, dan susu. Oleh sebab itu, usahakan untuk menerapkan pola makan sehat dengan mengubah menu makan apabila kemunculan penyakit ini dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. Untuk melakukannya, bisa dibicarakan terlebih dahulu dengan dokter.

Hindari Stres

Stres ternyata bisa menyebabkan ruam bertambah buruk. Oleh sebab itu, usahakan untuk menjaga pikiran agar tetap tenang.

Waspada sinar matahari

Sinar matahari bisa meredakan gejala eksim atau dermatitis atopik. Namun, ketika kulit terbakar sinar matahari dan sampai mengeluarkan keringat, maka akan memperparah iritasi pada kulit. Untuk itu, usahakan agar kulit tidak terbakar oleh sinar matahari.

Cara Mencegah Eksim atau Dermatitis Atopik Kembali

  • Orang yang rentan terhadap penyakit kulit ini tidak perlu sering mandi dalam setiap harinya. Membatasi waktu mandi pun harus dilakukan.
  • Ketika mandi pilih sabun yang ringan, sabun yang bisa membersihkan namun tidak membuang minyak tubuh berlebihan.
  • Keringkan diri setelah mandi dengan menggunakan handuk halus dengan cara ditepuk-tepuk.
  • Lembabkan kulit.
Itulah penjelasan mengenai penyakit kulit eksim atau dermatitis atopik, penyebab, gejala dan cara mengobati. Selamat mencoba.

Penyakit Herpes Penyebab, Gejala, Bahaya serta Pengobatannya

Saat ini banyak orang yang menganggap bahwa penyakit kulit herpes disebabkan karena telah melakukan suatu hubungan seksual yang tidak sehat. Anggapan itu memang tidak sepenuhnya salah, namun kenyataanya bukan hanya itu yang menjadi penyebab herpes. Berikut kami berikan penjelasannya tentang Penyakit Herpes Penyebab, Gejala, Bahaya Dan Pengobatannya.

Penyakit Herpes

Penyakit Herpes Penyebab, Gejala, Bahaya Dan Pengobatannya
Penyakit Herpes merupakan salah satu jenis penyakit kulit yang disebabkan oleh adanya virus herpes yang menyerang manusia. Virus yang menyebabkan seseorang terkena penyakit herpes adalah Human Herpes Virus, disingkat HHV.
Adanya virus ini akan menyebabkan terjadinya infeksi pada kulit. Penyakit herpes kulit juga bisa diartikan sebagai kondisi kulit yang mengalami peradangan.
Kondisi peradangan ini akan menimbulkan terbentuknya gelembung-gelembung secara berkelompok di permukaan kulit. Gelembung ini berisi air dan air inilah yang bisa menyebabkan penularan apabila terjadi persentuhan dengan objek lain. Penularan herpes tidak hanya terjadi karena terjadi sentuhan langsung dengan penderita. Penyakit kulit yang satu ini juga bisa menular melalui kontak mata dengan penderita, atau melakukan hubungan seksual dengan penderita.
Penyakit herpes adalah jenis penyakit menular, dengan cara penularan yang sangat mudah dan bisa dikatakan sangat cepat. Bukan hanya menular melalui sentuhan atau kontak langsung dengan penderita tetapi penyakit ini juga bisa menular melalui berbagai media seperti barang yang sudah terkena cairan dari kulit penderita herpes, atau penggunaan pakaian yang sama dengan penderita.

Penyebab Penyakit Herpes

Pada umumnya seseorang mengalami penyakit herpes kulit karena adanya virus yang ditularkan oleh virus varicella-zoster. Hal ini sebenarnya berawal dari penyakit cacar air. Pada saat seseorang tekena penyakit cacar air maka virus varicella-zoster ini akan menetap tetapi dalam kondisi tidak aktif. Dan ketika sistem imnunitas seseorang menurun maka virus ini akan aktif kembali dan menyebar ke saraf tepi menuju kulit. Kondisi inilah yang pada akhirnya akan menimbulkan penyakit herpes.
Jika kondisi seperti ini terus dibiarkan maka virus akan memperbanyak diri dan membentuk bintik kecil kemereahan yang akhirnya akan membentuk gelembung berisi air. Pada umumnya penyakit kulit herpes ini lebih sering terjadi pada orang berusia lanjut dan penderita imunosupresif atau seseorang yang mempunyai sistem imun lemah. Sehingga bisa disimpulkan bahwa salah satu penyebab penyakit herpes pada kulit kurangnya asupan nutrisi pada tubuh yang bisa menyebabkan sistem imun berkurang.

Gejala Penyakit Herpes

Virus bernama varicella zooster ini akan menyebabkan seseorang mengalami kelainan atau kondisi abnormal pada kulit. Salah satu tanda yang akan timbul karena serangan virus ini adalah adanya kondisi kulit yang merah dan seperti ada gelembung air. Selain itu, masih banyak tanda yang timbul akibat serangan virus varicella zooster sebagai gejala herpes :
  • Sekitar satu minggu setelah terkena serangan pada beberapa bagian kulit akan timbul ruam merah
  • Sekitar satu minggu dari timbulnya ruam, akan terbentuk cairan di dalam ruam yang menyebabkan kondisi kulit menjadi menggelembung
  • Suhu tubuh yang tidak menentu, terkadang naik dan turun
  • Jika herpes ini terjadi pada bayi maka akan menyebabkan bayi kejang-kejang, bahkan bisa mengganggu sistem otak
  • Mudah lemah dan sering merasa pegal pada otot
  • Terjadinya gangguan pernafasan
  • Jika kondisi semakin buruk penderita herpes akan mengalami gangguan pada kesehatan organ hati
  • Akibat serangan virus herpes pada pembuluh darah, akan menyebabkan pembekuan darah dan menimbulkan kesemutan pada anggota badan
Jika anda mendapati seseorang dengan gejala-gejala seperti di atas, sebaiknya segera melakukan pengobatan. Karena, jika terus dibiarkaan kondisi ini akan semakin memperburuk kesehatan penderita. Bukan hanya itu, serangan virus herpes ini juga bisa menyebabkan timbulnya penyakit lain atau terjadi komplikasi penyakit.

Berikut adalah beberapa komplikasi penyakit yang bisa timbul akibat penyakit herpes :

  • Infeksi Menular Seksual
    Dengan adanya luka terbuka pada penderita herpes, akan menyebabkan mudahnya penyebaran melalui hubungan seksual. Selain itu, kondisi ini juga memperbesar resiko terjadinya infeksi menular seksual lainnya. Komplikasi yang paling parah dan banyak ditakutkan adalah terjadinya HIV/AIDS.
  • Inflamasi atau Peradangan
    Pada beberapa kasus penyakit herpes ini bisa menyebabkan terjadinya inflamasi atau peradangan terutama pada bagian kemih. Selain pada kandung kemih dan juga uretra, peradangan yang terjadi akibat penyakit herpes ini juga bisa terjadi pada bagian rektal. Bahkan, virus herpes ini bisa menyebabkan seseorang terkena penyakit meningitis atau adanya radang pada selaput otak.
  • Gangguan Pada Masa Kehamilan
    Virus herpes ini bisa menyebabkan masalah pada masa kehamilan dan juga bisa menular pada bayi yang baru dilahirkan. Karena pada umumnya Virus yang menjadi penyebab penyakit herpes ini bisa menular pada saat proses persalinan.Untuk menghindari penularan pada bayi yang akan dilahirkan, perlu dilakukan operasi caesar. Karena peroses persalinan secara normal dapat meningkatkan risiko penularan infeksi pada bayi sebanyak 40% lebih tinggi.
  • Mematikan bagi bayi
    JIka pada saat proses persalinan bayi mengalami penularan infeksi virus herpes. Maka, infeksi yang terjadi ini akan sangat berbahaya bahkan bisa menyebabkan kematian. Karena sebenarnya penyakit herpes yang menular pada saat melahirkan ini mempunyai dampak yang lebih buruk. Infeksi yang terjadi bisa menyrang organ tubuh seperti pada mulut, mata, kulit, otak dan sistem saraf. Pada kasus yang sangat jarang kelahiran bayi dengan penularan herpes, bisa menyebabkan infeksi pada paru-paru dan hati juga bisa terserang hingga menyebabkan kematian.

Pantangan Makan Penderita Herpes

Untuk mengatasi gejala dan menghindari terjadinya komplikasi penyakit lain yang lebih parah, sebaiknya penderita herpes memperhatikan asupan nutrisi pada tubuh. Selain harus memenuhi asupan nutrisi agar sistem imun meningkat, penderita herpes juga harus menghindari beberapa jenis makanan seperti :
  • Hindari merokok dan minuman beralkohol yang berlebihan
  • Penderita herpes harus bisa menghindari daging atau jenis makanan olahan daging terutama daging akmbung dan babi
  • Meskipun ikan mempunyai kandungan protein yang sangat tinggi tapi sangat disarankan untuk penderita herpes menghindari makan ikan terutama ikan bandeng, ikan asin, cumi, tongkol, udang, kepiting, dan jenis seafood lain.
  • Kurangi makan ayam dan telur
  • Hindari makan sayuran yang bisa menimbulkan sensasi gatal pada kulit seperti mentimun dan kol
  • Hindari minuman yang mengandung kafein seperti kopi
  • Jenis kacang-kacangan seperti kacang tanah, cokelat, kacang mete, almond, kelapa maupun kismis.

Pengobatan Herpes

Pengobatan penyakit herpes memang sangat di perlukan. Karena, jika terus di biarkan kondisi ini bisa memicu timbulnya komplikasi yang serius. Bahkan yang paling membahayakan terjadinya kanker kulit.

Selena Gomez Sudah Menderita Penyakit Lupus Sejak 2015

Selena Gomez

Selena Gomez (Foto: Instagram @selenagomez)
Baru-baru ini, Selena Gomez menjalani transplantasi ginjal karena penyakit lupus yang dideritanya. Hal tersebut ia umumkan langsung melalui akun Instagram pribadinya, @selenagomez, lewat sebuah foto.
Pada foto tersebut, penyanyi berusia 25 tahun itu terlihat terbaring lemah di rumah sakit dengan seluruh peralatan medis yang menempel di tubuhnya. Di sebelahnya, terbaring Francia Raisa yang menjadi pendonor ginjalnya.
Di negara kelahiran Selena, Amerika Serikat, penyakit lupus telah menyerang 1,5 juta orang dan lebih dari 5 juta orang secara global. Lupus menyerang sistem imun dalam tubuh seseorang hingga menyebabkan radang, kerusakan organ dan jaringan, sakit pada tulang sendi, kelelahan yang ekstrem, hingga ruam pada kulit.
Hampir 90 persen pasien lupus terdiri dari wanita, mulai dari usia 15-44 tahun. Lupus juga bisa menyebabkan stroke, sakit jantung, dan ginjal.
Dilansir Billboard, kekasih The Weeknd ini didiagnosa penyakit lupus di tahun 2015, tepatnya di bulan yang sama ketika albumnya yang berjudul 'Revival' rilis ke pasaran.
Selena Gomez"Aku telah didiagnosa menderita lupus dan aku telah menjalani kemoterapi. Aku bisa saja terkenal penyakit stroke," tuturnya kala itu. "Aku ingin sekali bilang pada haters kalau aku sedang menjalani kemoterapi. Tapi, aku memilih untuk mengunci mulutku sampai aku merasa percaya diri dan nyaman kembali."
Selena pun menjelaskan alasan kenapa dia memilih untuk tidak mengungkap penyakitnya itu kepada publik.
"Aku pikir ini sangat rumit karena aku tidak mengerti. Ini (penyakit lupus) juga menjadi sesuatu yang aku ingin simpan sendiri sampai akhirnya aku sadar bahwa hidup aku tak lagi bersifat pribadi," ucapnya.
"Jadi, aku menunggu waktu yang tepat untuk membicarakannya karena aku berada di tempat yang menyenangkan dan aku sangat sehat. Aku tidak berusaha untuk mengatakannya dengan lantang, tapi ini yang waktu yang tepat untuk menggunakan platformku yang bertujuan untuk membantu," lanjutnya.
Pelantun 'Hands To Myself' itu menambahkan, ia sempat tidak terima dengan keadaannya waktu itu karena ada beberapa hal yang harus ia tunda, salah satunya tur konsernya, 'Revival Tour'.
 
"Ini adalah sesuatu yang setiap orang ingin fokuskan. Aku didiagnosa menderita lupus, ibuku mengalami keguguran. Jadi, aku harus membatalkan tur konserku. Aku butuh waktu untuk merasa baik-baik saja. Dan aku menjalani kemoterapi dengan pergi ke dua lokasi berbeda untuk melakukan perawatan tersebut. Hal itu benar-benar membuatku frustrasi karena aku 100 persen diizinkan memiliki apa yang seharusnya menjadi milikku," jelasnya panjang dan lebar.
Namun, kehadiran penggemar membuat semangatnya yang nyaris hilang muncul kembali.
"Responsnya (para penggamar), mereka sangat mendukung dan itu bagus. Tapi, entah kenapa saya sedikit merasa tak nyaman (karena penyakitnya)," ujarnya.