Remaja India jalani operasi pengangkatan 'ekor' sepanjang 20cm
Seorang remaja menjalani operasi untuk mengangkat 'ekor' sepanjang 20 centimeter yang tumbuh di tulang belakangnya.
'Ekor' itu mulai tumbuh pada remaja laki-laki berusia 18 tahun itu, setelah ulang tahunnya yang ke 14.
Dia dan keluarganya, yang berasal dari Nagpur in India, merahasiakan keadaannya karena khawatir akan dirisak (di-bully).
Setelah
daging itu semakin tumbuh memanjang sehingga sulit disembunyikan - dan
di dalamnya mulai tumbuh tulang, mereka kemudian menemui dokter.
Kasus ini merupakan sangat jarang terjadi, dan 'ekor' remaja ini merupakan yang terpanjang yang tercatat dalam sejarah.
"Masalah timbul ketika ekor itu tumbuh di luar tubuhnya," kata ibu remaja ini, yang tidak ingin namanya disebutkan.
"Dia harus mengangkat ekornya setiap kali dia ingin berganti baju.
"Saya dapat melihat bahwa itu sangat menganggu dan menyakitkan bagi dia, jadi saya membawa dia ke sebuah rumah sakit."
Dokter mengatakan, ekor itu kemungkinan tumbuh sejak
di rahim akibat deformitas tulang belakang, tetapi jadi terlihat di
bagian luar tubuh ketika dia beranjak besar.
"Ketika ukurannya semakin besar... (ekor itu) mulai menekan punggung anak laki-laki ini," kata dokter bedah Dr Pramod Giri.
Meskipun
pengangkatan ekor yang dilakukan dengan operasi bukanlah merupakan
prosedur yang rumit, tindakan itu harus dilakukan oleh ahli bedah syaraf
karena ekor itu tumbuh di bagian saraf tulang belakang.
DPR mengesahkan Perppu Nomor 1 tahun 2016 tentang perlindungan anak menjadi undang-undang.
Di
dalam undang-undang baru itu, salah satu hukuman bagi pelaku kekerasan
seksual adalah kebiri kimia. Namun, apa yang dimaksud dengan kebiri
kimia?
Untuk mengetahuinya saya menjumpai Nugroho Setiawan, dokter
spesialis andrologi di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, Jakarta
Selatan.
Apa yang dimaksud dengan kebiri kimia?
Kebiri
kimia adalah penyuntikan zat anti-testosteron ke tubuh pria untuk
menurunkan kadar hormon testosteron, yang sebagian besar diproduksi sel
lydig di dalam buah zakar.
“Testosteron itu adalah hormon yang
berperan dalam beragam fungsi, salah satunya fungsi seksual. Artinya,
hormon testosteron berpengaruh pada gairah seksual seorang pria dan
membantu penis seorang pria bisa ereksi,” kata dokter Nugroho.
Masuknya zat anti-testosteron ke dalam tubuh, menurut dokter Nugroho, praktis membuat gairah seksual menurun.
Bagaimana cara kerja zat anti-testosteron?
Saat zat anti-testosteron disuntikkan ke dalam tubuh, zat tersebut akan memicu reaksi berantai di otak dan testis.
“Produksi testosteron 95%-nya berasal dari sel lydig
di buah zakar pria. Pemicu agar testosteron diproduksi adalah hormon
luteinizing yang dikeluarkan kelenjar hypophysis anterior di otak. Nah,
zat anti-testosteron membendung kelenjar di otak agar tidak memproduksi
hormon pemicu produksi testosteron. Kalau itu ditekan, otomatis testis
tidak memproduksi testosteron. Jadi kait-mengait semuanya,” kata dokter
Nugroho.
Apakah kebiri kimia akan berpengaruh selamanya?
Pengaruh
zat anti-testosteron hanya sementara. Sebagaimana obat-obat kimia
lainnya, zat anti-testosteron tergantung oleh batas waktu.
“Orang
mungkin beranggapan kebiri kimia sekali suntik selesai, seperti orang
yang dikebiri secara fisik. Mereka harus mendapatkan terus-menerus,”
kata dokter Nugroho.
Ada cara lain untuk melakukan kebiri kimia?
Selain
menyuntikkan zat antitestosteron ada cara lain melakukan kebiri kimia,
yaitu memberikan obat Depo Provera yang biasa digunakan sebagai
kontrasepsi perempuan.
Dokter Nugroho mengatakan dengan memberikan
lebih banyak hormon perempuan ke tubuh pria, produksi hormone
testosteron akan menurun dan kehilangan fungsinya.
“Depo Provera diberikan kepada orang yang, misalnya,
punya tumor di bagian kelenjar suprarenal sehingga produksi hormon
testosteronnya berlebihan. Tapi itu kan yang produksinya berlebihan.
Kalau orang dengan kadar hormon testosteronnya normal, malah kita bikin
sakit, itu yang jadi pertentangan,” kata dokter Nugroho.
Bagaimana dampaknya?
Zat
antitestosteron yang diberikan secara rutin kepada pria yang kadar
testosteronnya normal diasumsikan bakal menyebabkan penurunan gairah
seksual pria tersebut. Akan tetapi, dampaknya lebih dari itu.
Pasalnya, hormon testosteron berperan dalam berbagai fungsi tubuh, tak hanya fungsi seksual.
”Penurunan hormon testosteron akan berpengaruh ke
otak sehingga suasana hati tidak nyaman, menjadi pemarah. Lalu imbasnya
ke kulit sehingga kulit menjadi kering. Otot kemudian mengecil, tulang
menjadi keropos. Orang itu juga akan sangat lemah, loyo,” kata dokter
Nugroho.
Bagaimana efektivitas kebiri kimia?
Dokter Nugroho mengingatkan bahwa timbulnya gairah seksual tidak semata-mata disebabkan hormon testosteron.
”Ada
pengalaman seksual yang pria alami, itu akan membangkitkan gairah. Lalu
faktor kesehatan tubuh pria juga berpengaruh,” kata dokter Nugroho.
Hal ini diamini Wimpie Pangkahila, Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Andrologi Indonesia.
Menurutnya, meskipun gairah seksual bisa ditekan, memori pengalaman seksual tidak bisa dihapus.
”Tidak
pernah ada laporan yang menunjukkan bahwa kebiri kimia memang lebih
memberikan efek jera terhadap pelaku kejahatan seksual dibandingkan
hukuman lain yang cukup berat. Karena pengalaman seksual sebelumnya kan
sudah terekam di otak. Keinginan dia kan masih ada, terlepas dari apakah
dia mampu atau tidak,” kata Wimpie.
Karena itu, menurutnya, langkah kebiri kimia terhadap pelaku kekerasan seksual masih dipertanyakan.
Brryan Jackson, menjebloskan ayahnya
ke penjara karena menyuntikkan jarum suntik penuh darah yang terinfeksi
HIV kepadanya saat ia masih bayi. Sang ayah rupanya menduga tidak akan
pernah melihatnya dirinya tumbuh seperti sekarang. Namun, siapa sangka,
24 tahun kemudian, ia berhadapan dengan Brryan -yang sudah menjadi anak
muda tegap- di pengadilan untuk mendengar penderitaan yang merupakan
dampak kejahatan yang dilakukannya di masa lalu.
Waktu menunjukkan
jam makan siang di Missouri Department of Corrections. Brryan Jackson
terlihat gugup ketika dibimbing dari ruang tunggu penjara melewati pintu
masuk yang berdenting memecah kesunyian ruang sidang.
Di ujung
lain dari sebuah ruangan, ada seorang pria yang mengenakan seragam
tahanan putih tengah menunggunya. Meski mereka belum pernah bertemu lagi
sejak ia masih bayi, pria ini, Bryan Stewart, adalah ayahnya.
Jackson
berada di sini untuk membacakan sebuah pernyataan yang berisi harapan
dan memastikan bahwa ayahnya akan tetap mendekam di balik jeruji besi
seumur hidup.
Sebagian orang tidak percaya bahwa Jackson bisa
memiliki kesempatan untuk membaca pernyataan ini, pasalnya tahun 1992 ia
didiagnosis terjangkit "AIDS stadium akhir".
Ketika itu, pihak rumah sakit tidak sanggup menanganinya dan memulangkannya ke rumahnya dalam keadaan sekarat.
'Saya tidak ingin menatap matanya'
Sambil
memegang selembar kertas yang diketik, Jackson duduk dengan tenang di
samping ibunya, yang berjarak lima kursi dari ayahnya. "Saya mencoba
untuk menjaga agar pandangan mata saya tetap lurus. Saya tidak ingin
menatap matanya," kata Jackson.
Ia bisa melihatnya dari sudut
mata, meski hanya sekilas. "Saya mengenalinya dari foto yang ada di
kantor polisi, tapi saya tidak memiliki hubungan dengan dia," kata
Jackson. "Saya bahkan tidak mengenalinya sebagai ayah saya."
Majelis
pembebasan bersyarat menyerukan kepada dirinya untuk membacakan
pernyataan dengan lantang. Jackson pun menghela napas, berhenti sejenak.
"Saat itu saya bertanya-tanya apakah saya melakukan hal yang benar, tapi ibu saya selalu mengajarkan saya agar menjadi berani.
"Saya
mencoba untuk mengingatkan diri sendiri bahwa Tuhan menyertai saya.
Apapun hasil sidang ini, Tuhan lebih besar dari saya, lebih besar dari
ayah saya, lebih besar dari ruangan atau bahkan Departemen Kehakiman."
Ia mengambil napas dalam-dalam, menatap majelis pembebasan bersyarat dengan mantap dan mulai menceritakan kisahnya.
Petugas medis
Kisah
ini dimulai saat ibu dan ayahnya bertemu di sebuah fasilitas pelatihan
militer di Missouri, di mana mereka berdua mengikuti pelatihan sebagai
petugas medis.
Lalu, mereka pindah dan lima bulan kemudian, pada pertengahan tahun 1991, ibunya mengandung.
"Ayah sangat bahagia saat menyambut kelahiran saya, tapi semuanya berubah ketika ia pergi ke operasi militer Desert Storm di Arab Saudi. Namun, sekembalinya dari sana, sikapnya berbeda sama sekali terhadap saya ," kata Jackson.
Stewart
mulai menyangkal bahwa Jackson adalah putranya. Dia menuntut tes DNA
sebagai bukti bahwa dirinya adalah ayah Jackson, dan ia pun menyerang
sang ibu secara fisik dan verbal.
Ketika ibu Jackson akhirnya
meninggalkan suaminya, pasangan ini bertengkar sengit soal biaya
tunjangan anak, Stewart menolak untuk menafkahi. Selama perselisihan
itu, ayah Jackson melontarkan ancaman yang menyeramkan.
Jackson mengatakan, "Ia sering mengatakan hal-hal
seperti, 'Anakmu tidak akan hidup melampaui usia lima tahun,' dan 'Kalau
nanti saya meninggalkanmu, kita tak akan memiliki ikatan apa pun.'"
Stewart
yang bekerja sebagai seorang penguji darah di laboratorium, diam-diam
mulai mengambil sampel darah yang terinfeksi untuk disimpan di rumah,
seperti dipapar dalam temuan para penyelidik, belakangan.
"Ia
sering bercanda dengan rekan-rekannya dengan mengatakan, "Jika saja saya
menginfeksi seseorang dengan salah satu virus ini, mereka bahkan tidak
akan pernah tahu apa yang menimpa mereka," kata Jackson.
Menyuntikkan darah yang tercemar HIV
Ketika
Jackson berusia 11 bulan, ayah dan ibunya sudah tidak berhubungan lagi.
Tapi ketika Jackson dirawat di rumah sakit karena terserang asma,
ibunya menelpon ayahnya.
"Ibu saya menelepon ayah untuk
memberitahu, karena ia menganggap bahwa suaminya ingin tahu bahwa
anaknya sakit. Ketika ibunya menelepon, rekan-rekan ayahnya mengatakan,
"Bryan Stewart tidak punya anak."
Di hari Jackson tak diakui
sebagai anak, tak diduga Stewart mengunjungi Jackson ke rumah sakit. "Ia
bukanlah seorang ayah yang sangat perhatian, jadi semua orang pikir itu
aneh ketika dia muncul," kata Jackson.
"Ia menyuruh ibu saya
untuk minum di kantin rumah sakit sehingga ia bisa berdua dengan saya."
Saat istrinya pergi, Stewart mengambil botol darah yang tercemar HIV dan
menyuntikkan ke anaknya.
"Ia berharap saya mati jadi ia tidak harus membayar tunjangan anak," kata Jackson.
Saat
ibunya kembali dari kantin, Jackson sedang berteriak-teriak dalam
pelukan ayahnya. "Organ-organ penting saya kacau balau bukan hanya
karena HIV yang ia suntikkan, namun juga karena darah yang disuntikkan
itu tidak sesuai dengan darah saya."
Sang ibu sempat putus asa
Para dokter kebingungan.
Menyadari
adanya virus mematikan yang kini mengalir dalam tubuhnya, mereka
menormalkan denyut nadinya, suhu dan pernapasan lalu menyuruhnya pulang,
dengan harapan ia bisa menjalani kehidupan dan sehat.
Namun,
keadaan Jackson semakin memburuk dari minggu ke minggu. Sang ibu merasa
putus asa dengan berbagai diagnosa selama empat tahun.
Jackson
mengatakan ibunya membawa dia ke "berbagai dokter" dan memohon untuk
mencari tahu apa yang membuatnya hampir mati. Berbagai tes dilakukan,
namun hasilnya nihil.
Meskipun ia masih kecil, Jackson
menyadari situasinya sangat menakutkan. "Saya ingat terbangun di tengah
malam dan berteriak, 'Ibu, tolong jangan biarkan saya mati!" Katanya.
Suatu malam, dokter anak Jackson menelepon dan meminta mereka untuk tes HIV.
"Saya
didiagnosis dengan AIDS stadium lanjut dan tiga infeksi akut." Para
dokter berkesimpulan bahwa tidak ada harapan bagi kelangsungan hidupnya.
"Mereka
menginginkan saya menjalani hidup normal sebisa mungkin," katanya.
"Jadi mereka memberi saya kesempatan selama lima bulan untuk hidup dan
menyuruh saya tinggal di rumah."
Gangguan pendengaran
Para dokter terus merawat Jackson, meskipun, dengan dengan obat-obatan yang terbatas.
Ia
mengatakan masa kecilnya bisa berubah dalam "satu hari". "Suatu hari
saya akan tampak baik-baik saja, satu jam berikutnya saya bisa bergegas
kembali ke rumah sakit karena infeksi lain," katanya.
Ia menderita gangguan pendengaran sebagai efek samping dari obat-obatan yang ia konsumsi.
Tidak
seperti anak-anak lainnya yang tidak mampu bertahan hidup, kesehatan
Jackson justru makin membaik dan inilah yang membuat para dokter
tercengang.
Akhirnya, ia dinyatakan cukup sehat dan dapat
bersekolah, dan mulai belajar di kelas paruh waktu dengan membawa tas
ransel yang dipenuhi obat-obatan yang disuntikkan melalui pembuluh
darah.
Jackson adalah seorang anak kecil yang ramah, dan ia tidak menyadari stigma sosial seputar penyakitnya.
"Tragedi kehidupan di sekolah saya adalah ketika sekolah tidak menginginkan saya. Mereka takut.
"Kembali
ke tahun 90-an, orang-orang saat itu berpikir bahwa Anda bisa
terjangkit Aids dari kursi toilet. Saya juga pernah membaca sebuah buku
yang mengatakan bahwa Anda bisa terkena HIV melalui kontak mata,"
katanya.
Namun, bukan anak-anak yang merasa takut pada Jackson, justru orang tua mereka.
Mereka
tidak akan mengundangnya ke pesta ulang tahun - bahkan mereka tidak
mengundang saudara tirinya. Namun, seiring pertumbuhan teman-teman
Jackson mulai meniru orang tua mereka yang berprasangka terhadapnya.
"Mereka
memanggil saya dengan sebutan-sebutan seperti, 'Anak Aids, anak gay."
Saat itulah saya mulai merasa terisolasi dan sendirian. Saya merasa
seperti tidak ada tempat di dunia bagi saya, "katanya.
'Awalnya saya sangat marah'
Saat
berusia 10 tahun ia mulai mengumpulkan potongan-potongan kisah
kejahatan ayahnya, tapi butuh beberapa tahun lagi mengetahui dampak
dahsyat kejahatan ayahnya terhadap kehidupannya.
"Pada awalnya
saya sangat marah. Saya menonton film-film yang mengggambarkan keceriaan
antara seorang ayah dan anak. Sulit rasanya membayangkan bagaimana ayah
saya sendiri bisa melakukan itu kepada saya," katanya.
"Ia bukan
hanya mencoba untuk membunuh saya, tapi ia juga telah mengubah hidup
saya selamanya. Ia bertanggung jawab atas tindakan bullying, ia bertanggung jawab atas tahun-tahun yang saya habiskan di rumah sakit.
Ia adalah alasan mengapa saya sadar akan kesehatan saya dan apa yang saya lakukan," ungkapnya.
Ketika
berusia 13 tahun, ia mempelajari Alkitab sendirian di kamar tidurnya,
ia menemukan keyakinan dan hal inilah yang membuatnya memaafkan ayahnya.
"Memaafkan adalah hal yang tidak mudah," katanya, "tapi saya tidak ingin menurunkan diri ke levelnya."
Ubah identitas
Meskipun
ia terlahir dengan nama Bryan Stewart Jnr, tahun lalu ia menambahkan
huruf '"R" untuk nama pertamanya, mengambil nama keluarga ibunya,
Jackson.
"Mengubah nama membantu saya melindungi identitas saya,"
katanya. "Ini juga menunjukkan bahwa 'Saya tidak punya hubungan dengan
Bryan Stewart. Saya adalah korban kejahatannya."
"Selama sidang
pembebasan bersyarat ia terus memanggilku, Nak. Saya mencoba untuk
mengangkat tangan dan memintanya untuk menyebut saya sebagai korbannya.
Saya pikir, mengapa ia mengakui saya sebagai anaknya? Apakah seorang
ayah akan menyuntikkan HIV ke tubuh anaknya?
Jackson masih bisa
tertawa, meski ia melewati masa-masa kelam yang diakibatkan oleh
penyakit yang dideritanya, tertawa dengan para perawat ala film Forrest Gump di ranjang rumah sakit.
"Saya
selalu membuat lelucon," katanya. "Saya suka membuat lelucon tentang
bagaimana rasanya positif terjangkit HIV, atau bagaimana rasanya menjadi
kesulitan mendengar atau apa rasanya hidup tanpa seorang ayah.
"Saya rasa jika saya tidak menjadi seorang motivator, saya akan menjadi seorang komedian.
"Orang-orang
bingung. Mereka pikir selera humor merupakan cara untuk menangani
penyakit yang saya derita, tapi saya yakin jika Anda memiliki kemampuan
untuk menertawakan tragedi, Anda akan mampu mengatasi hal-hal buruk yang
terjadi dalam hidup Anda, Anda punya kekuatan."
Terbangun dari mimpi buruk
Pada
bulan Juli, Jackson menerima surat dari Missouri Department of
Corrections yang memberitahukan bahwa atas dasar sidang, ayahnya ditolak
pembebasan bersyarat selama lima tahun.
"Yang bisa saya lakukan
di persidangan adalah membacakan pernyataan dan berdoa akan adanya
keadilan. Namun, mendengar putusan tersebut, saya sangat termotivasi,"
katanya.
"Ada saat-saat saya terbangun dari mimpi buruk, saya
takut ia mungkin akan kembali untuk menuntaskan dendamnya," katanya.
"Saya mungkin telah memaafkannya, tapi meski telah memaafkan, saya
percaya Anda harus membayar konsekuensinya."
Meskipun ayahnya
membela diri di pengadilan bahwa ia menderita gangguan stres (PTSD),
usai kembali dari Arab Saudi, Jackson merasa tidak yakin. Ia mengatakan
ayahnya bertugas sebagai cadangan angkatan laut dan tidak pernah melihat
pertempuran.
"Saya sehat seperti kuda! Lebih sehat dari kuda!
Saya mungkin sedikit kelihatan gemuk, tapi saya masih menganggap diri
saya seorang atlet yang baik," katanya.
"Kini jumlah sel T saya di
atas rata-rata. Itu artinya saya tidak memiliki peluang untuk
menularkan virus. Saya makan 23 pil sehari, saya tidak tahu apa yang
telah saya lakukan, tapi sekarang status HIV saya tidak 'terdeteksi'.
'Saya ingin membesarkan anak-anak saya'
"Meskipun saya masih memiliki AIDS," katanya riang. "Sekali didiagnosa mengidap HIV, akan selalu didiagnosa mengidap HIV."
Meskipun ia sibuk dengan karirnya sebagai seorang motivator dan memiliki badan amal, Hope is Vital, yang mempromosikan pemahaman tentang HIV, ia seringkali memimpikan untuk menjadi seorang ayah.
Memiliki seorang ayah yang buruk, ia merindukan menjadi seorang bapak yang baik.
"Saya ingin menjadi seorang ayah," katanya.
"Menjadi seorang ayah adalah sesuatu yang membuat saya berarti.
"Saya
ingin membesarkan anak-anak saya. Saya ingin memberi mereka sebuah
pandangan bahwa dunia adalah tempat yang damai dan saya akan selalu
berada di sana untuk melindungi mereka. Baik dalam keadaan suka maupun
duka."
Sebuah festival
teater tentang kelahiran digelar di Manchester, Inggris, menghadirkan
kisah-kisah di balik kelahiran di tujuh negara.
Para penulis
naskah drama dari masing-masing negara mengangkat beragam masalah
tentang kelahiran, baik tentang aborsi maupun kurangnya fasilitas
kesehatan.
Di Amerika Serikat, proses kelahiran secara alami memerlukan biaya rata-rata sebesar US$10.800 atau sekitar Rp140 juta.
Sementara di India, empat juta perempuan menjalani sterilisasi
setiap tahunnya dan di Brasil pemerintah berupaya untuk meredam 'wabah
operasi Caesar', yang mencapai tingkat 50% lebih di kalangan perempuan
yang hamil.
Kisah sedih di negara yang tercabik-cabik perang,
Suriah, adalah ribuan bayi yang lahir dari para ibu yang terpaksa
mengungsi dari rumahnya.
Dan pada saat Anda membaca fakta di empat negara tersebut, ada sekitar 40 bayi lahir di seluruh dunia!
Sterilisasi dengan imbalan uang
Namun
kualitas layanan kesehatan yang tidak sama dan tekanan budaya
masing-masing tempat membuat situasi kelahiran bayi-bayi tersebut
menjadi amat berbeda.
Perbedaan itulah yang diangkat oleh Festival
Kelahiran yang digelar di Teater Royal Exchange di Manchester hingga
Sabtu 22 Oktober, dengan mengundang penulis drama
Swati Simha,
dari India, menyajikan cerita yang diinspirasi dari kunjungannya ke
kampung pemukiman masyarakat suku Adivasi di negara bagian Jharkand.
Para perempuan Adivasi, menurutnya, mendapat tawaran
uang jika bersedia disterilisasi karena pemerintah ingin menyingkirkan
masyarakat suku tersebut.
"Pertanyaan utama dari kelahiran adalah
kenapa menghabiskan demikian banyak untuk mensterilkan perempuan kalau
bisa menggunakan uang tersebut untuk meningkatkan layanan kesehatan?."
"Saya kira mereka tidak ingin masyarakat suku tersebut mengendalikan hidup mereka sendiri," tegas Simha.
Melahirkan sebagai 'aksi pemberontakan'
Di Kenya, para perempuan yang menghadapi masalah kelahiran dengan fistula -yang bisa disebabkan karena luka saat operasi atau terkena infeksi- tidak selalu ditangani secara medis.
Kisah
itu yang diangkat oleh Mumbi Kaigwa, "Banyak orang yang tidak tahu
bahwa ada pengobatannya, dan karena situasi yang mereka hadapi serta ada
informasi bahwa hal itu adalah kutukan, atau karena mereka perempuan
atau karena kotor dan segala alasan seperti itu, maka mereka diusir."
Sedangkan drama dari Suriah menghadirkan tiga perempuan:
Yang tetap tinggal di Suriah diperkosa
Yang mengungsi ke Libanon dipaksa menjadi pekerja seks komersial
Dan yang pergi ke kamp pengungsi di Calais, Prancis, untuk mencari suaminya
Penulis Liwaa Yazji mengatakan bagi perempuan Suriah, melahirkan adalah sebuah 'aksi pemberontakan'.
Banyak orang, menurutnya, yang bertanya kenapa
seorang perempuan melahirkan ketika tinggal di tenda pengungsi, ayahnya
berperang, dan tidak ada uang.
"Namun perempuan, mereka tidak
ingin menyerah. Mereka ingin membawa kehidupan dan secara naluriah, itu
adalah hak mereka," kata Yazji.
"Dan dengan semua kematian di
Suriah, banyak orang yang berpikir secara naluriah bahwa melawan
kematian adalah dengan memberikan kehidupan baru."
Kisah dari negara-negara Barat juga ditampilkan di Manchester.
Selain
biaya melahirkan yang termahal di Amerika Serikat, juga ada tentang
seorang perempuan yang sengaja datang ke London dari Irlandia Utara,
yang melarang aborsi kecuali untuk kasus-kasus yang amat terbatas.
Direktur
Kreatif Festival Kelahiran, Emma Callander, menjelaskan gagasan
dasarnya adalah mengangkat pertanyaan-pertanyaan penting tentang layanan
kesehatan untuk kelahiran yang tidak banyak diliput media.
"Dengan mengangkat masalah tersebut, kami berharap akan mendorong tindakan langsung dalam peningkatan situasinya."
Setelah
festival, pihak penyelenggara rencananya akan menawarkan ketujuh drama
tesebut secara gratis kepada yayasan sosial maupun lembaga pendidikan
untuk meraih khalayak yang lebih luas.
Eksim atau dikenal dengan dermatitis atopik merupakan peradangan yang
terjadi pada kulit yang kemudian muncul rasa gatal, kulit memerah,
kering, dan kemudian pecah-pecah. Eksim merupakan penyakit kronis atau
jangka panjang, dari waktu ke waktu penyakit kulit ini bisa menjadi
lebih buruk terutama jika menimpa anak-anak.
Eksim
atau dermatitis atopik biasanya akan menimpa mereka yang memiliki
kecenderungan atopik, maksudnya yaitu mereka yang mampu mengembangkan
semua atau salah satu dari tiga kondisi yang memiliki kaitan erat,
seperti eksim atopik, asma dan hay fever rhinitis alergi.
Biasanya keadaan ini seringkali terjadi pada mereka yang memiliki
keluarga, baik itu orang tua, anak atau saudara yang memiliki atopik.
Eksim atau dermatitis atopik merupakan jenis eksim yang paling sering dan umum terjadi. Beberapa jenis eksim lainnya yaitu:
Dermatitis discoid.
Dermatitis seboroik.
Dermatitis verikosa.
Dermatitis statis.
Dermatitis kontak.
Dermatitis numularis.
Dermatitis dishidrotik.
Apa Penyebab Eksim atau Dermatitis Atopik?
Belum
diketahui secara pasti akan penyebab dasar timbulnya eksim atau
dermatitis atopik. Namun, para ahli curiga bahwa eksim atau dermatitis
atopik ini berkaitan erat dengan daya pertahanan tubuh atau imun yang
berlebihan. Sehingga dengan begitu, hal ini akan menyebabkan tubuh
mengalami reaksi berlebih terhadap iritan atau bakteri yang sebenarnya
tidak berbahaya untuk kulit. Oleh sebab itu, eksim itu sendiri biasanya
sering terjadi atau ditemukan pada keluarga yang memiliki riwayat asma
atau alergi.
Setiap orang memiliki penyebab eksim yang
berbea-beda. Beberapa orang merasa gatal yang luar biasa setelah ia
memegang sabun atau detergen, atau ada pula yang disebabkan oleh alat
rumah tangga atau bahan-bahan tertentu.
Makanan bisa menjadi
penyebab timbulnya eksim. Makanan tertentu yang diduga dapat menyebabkan
eksim yaitu telur, kacang, susu, kedelai, dan gandum. Bahkan mereka
yang memiliki alergi terhadap makanan tertentu cenderung akan mengalami
eksim atau dermatitis atopik lebih parah. Selain itu, ada hal-hal yang dapat memicu kemunculan eksim atau dermatitis atopik, seperti:
Bahan baju tertentu
Keadaan cuaca yang dingin
Sabun dengan bahan kimia yang keras
Udara yang lembab
Apa Saja Gejala Eksim atau Dermatitis Atopik?
Biasanya
eksim atau dermatitis atopik pada bayi akan hilang dengan sendiri pada
saat ia dewasa, atau bahkan bisa juga bertahan sampa ia dewasa. Ada
waktu tertentu dimana gejala yang ditimbulkan akan membaik, dan ada pula
waktu dimana gejala akan menjadi bertambah buruk.
Dimana pun
eksim itu berada, gejala utama yang mucul yaitu adanya rasa gatal.
Selain itu, kulit akan menjadi kering dan pecah-pecah, bahkan akan
berubah warna menjadi memerah dan terasa sakit. Eksim atau dermatitis
atopik itu sendiri bisa mempengaruhi setiap bagian tubuh tertentu.
Namun, daerah paling sering terserang oleh penyakit yang satu ini yaitu,
lengan siku, lutut, leher, pipi, dan tangan.
Setiap orang
memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda. Bagi mereka yang mengalami
eksim masih dalam tahapan ringan, biasanya hanya akan timbul gejala
kulit kering dan gatal, keadaan itu pun hanya terjadi pada daerah atau
ruang yang sempit. Sedangkan untuk mereka yang mengalami eksim yang
sudah parah, gejala yang timbul yaitu kulit merah meluas, terjadi
peradangan pada kulit yang terjadi di selurh tubuh, serta terasa gatal
yang hebat dan tidak kunjung reda.
Bahkan gejala ini akan lebih
buruk pada saat kulit digaruk. Selain membuat kulit semakin gatal,
garukan juga akan membuat kulit berdarah dan menyebabkan infeksi
sekunder.
Jika infeksi sekunder muncul, maka akan timbul gejala-gejala seperti di bawah ini:
Cairan mengalir pada kulit, cairan tersebut berupa nanah atau darah kotor
Eksim akan menjadi lebih luas dan bertambah buruk
Terdapat kerak kuning pada permukaan kulit
Terasa sakit dan kulit membengkak
Terdapat cairan putih atau kuning yang menempel pada permukaan eksim
Badan demam dengan suhu tubuh tinggi
Bagaimana Cara Mengobati Eksim?
Pengobatan
eksim bertujuan untuk meredakan gejala. Pasalnya, sampai saat ini masih
belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini sepenuhnya. Apabila
penderitanya bisa mengenali lebih awal penyakit ini, mungkin pengobatan
bisa dilakukan dengan cepat.
Untuk mengatasi gejala eksim,
biasanya pengobatan utama yang dilakukan yaitu dengan memberikan obat
oles atau pelembab. Obat oles akan digunakan pada saat terjadi
pembengkakan atau ruam. Sedangkan pelembab merupakan obat yang bisa
dipakai sehari-hari sebagai bahan untuk menangani kulit kering.
Beberapa
jenis obat tertentu bisa digunakan untuk meringankan gejala yang
timbul, untuk mendapatkannya bisa berkonsultasi dengan dokter.
Cara Mencegah Agar Eksim atau Dermatitis Atopik Tidak Semakin Parah
Untuk meredakan gejala eksim atau dermatitis atopik bisa dilakukan sendiri dengan langkah sederhana seperti di bawah ini:
Menghindari benda-benda yang bisa menyebabkan iritasi
Langkah
yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala akibat eksim yaitu dengan
menjauhi benda-benda yang dapat menyebabkan iritasi. Benda-benda yang
dimaksud yaitu, sabun atau parfum yang bisa menyebabkan kulit kering,
serta pakaian atau bahan kain yang bisa menyebabkan kulit kering.
Pertahankan Kelembaban Kulit
Mempertahankan
kelembaban kulit penting dilakukan untuk meredakan gejala yag muncul.
Untuk mempertahankan kelembaban kulit bisa dilakukan dengan menggunakan
pelembab dan menghindari mandi dengan menggunakan air panas. Sebagai
gantinya, bisa mandi dengan menggunakan air biasa.
Atasi rasa gatal
Seperti
yang sudah disebutkan tadi, eksim bisa menyebabkan atau menimbulkan
rasa gatal pada kulit. Ketika menggaruknya, maka akan membuat keadaan
bertambah parah atau bahkan kulit akan terinfeksi bakteri. Oleh karena
itu, hindari menggaruk kulit, jika eksim terjadi pada anak-anak langkah
yang bisa dilakukan yaitu dengan memotong kukunya. Sedangkan jika
terjadi pada bayi bisa memakaikan sarung pada tangannya.
Hindari benda-benda yang dapat menyebabkan alergi
Beberapa
benda tertentu bisa menyebabkan alergi. Beberapa benda yang dimaksud
yaitu kutu, debu, dan bulu binatang. Untuk mencegah ruam bertambah
parah, maka sebaiknya hindari benda-benda tersebut.
Menerapkan pola makan yang sehat
Beberapa
makanan tertentu bisa memicu munculnya gejala eksim atau dermatitis
atopik. Makanan yang dimaksud yaitu, kacang-kacangan, telur, dan susu.
Oleh sebab itu, usahakan untuk menerapkan pola makan sehat dengan
mengubah menu makan apabila kemunculan penyakit ini dipengaruhi oleh
makanan yang dikonsumsi. Untuk melakukannya, bisa dibicarakan terlebih
dahulu dengan dokter.
Hindari Stres
Stres ternyata bisa menyebabkan ruam bertambah buruk. Oleh sebab itu, usahakan untuk menjaga pikiran agar tetap tenang.
Waspada sinar matahari
Sinar
matahari bisa meredakan gejala eksim atau dermatitis atopik. Namun,
ketika kulit terbakar sinar matahari dan sampai mengeluarkan keringat,
maka akan memperparah iritasi pada kulit. Untuk itu, usahakan agar kulit
tidak terbakar oleh sinar matahari.
Cara Mencegah Eksim atau Dermatitis Atopik Kembali
Orang
yang rentan terhadap penyakit kulit ini tidak perlu sering mandi dalam
setiap harinya. Membatasi waktu mandi pun harus dilakukan.
Ketika mandi pilih sabun yang ringan, sabun yang bisa membersihkan namun tidak membuang minyak tubuh berlebihan.
Keringkan diri setelah mandi dengan menggunakan handuk halus dengan cara ditepuk-tepuk.
Lembabkan kulit.
Itulah penjelasan mengenai penyakit kulit eksim atau dermatitis atopik, penyebab, gejala dan cara mengobati. Selamat mencoba.
Saat ini banyak orang yang menganggap
bahwa penyakit kulit herpes disebabkan karena telah melakukan suatu
hubungan seksual yang tidak sehat. Anggapan itu memang tidak sepenuhnya
salah, namun kenyataanya bukan hanya itu yang menjadi penyebab herpes.
Berikut kami berikan penjelasannya tentang Penyakit Herpes Penyebab,
Gejala, Bahaya Dan Pengobatannya.
Penyakit Herpes
Penyakit
Herpes merupakan salah satu jenis penyakit kulit yang disebabkan oleh
adanya virus herpes yang menyerang manusia. Virus yang menyebabkan
seseorang terkena penyakit herpes adalah Human Herpes Virus, disingkat
HHV.
Adanya virus ini akan
menyebabkan terjadinya infeksi pada kulit. Penyakit herpes kulit juga
bisa diartikan sebagai kondisi kulit yang mengalami peradangan.
Kondisi
peradangan ini akan menimbulkan terbentuknya gelembung-gelembung secara
berkelompok di permukaan kulit. Gelembung ini berisi air dan air inilah
yang bisa menyebabkan penularan apabila terjadi persentuhan dengan
objek lain. Penularan herpes tidak hanya terjadi karena terjadi sentuhan
langsung dengan penderita. Penyakit kulit yang satu ini juga bisa
menular melalui kontak mata dengan penderita, atau melakukan hubungan
seksual dengan penderita.
Penyakit
herpes adalah jenis penyakit menular, dengan cara penularan yang sangat
mudah dan bisa dikatakan sangat cepat. Bukan hanya menular melalui
sentuhan atau kontak langsung dengan penderita tetapi penyakit ini juga
bisa menular melalui berbagai media seperti barang yang sudah terkena
cairan dari kulit penderita herpes, atau penggunaan pakaian yang sama
dengan penderita.
Penyebab Penyakit Herpes
Pada
umumnya seseorang mengalami penyakit herpes kulit karena adanya virus
yang ditularkan oleh virus varicella-zoster. Hal ini sebenarnya berawal
dari penyakit cacar air. Pada saat seseorang tekena penyakit cacar air
maka virus varicella-zoster ini akan menetap tetapi dalam kondisi tidak
aktif. Dan ketika sistem imnunitas seseorang menurun maka virus ini akan
aktif kembali dan menyebar ke saraf tepi menuju kulit. Kondisi inilah
yang pada akhirnya akan menimbulkan penyakit herpes.
Jika
kondisi seperti ini terus dibiarkan maka virus akan memperbanyak diri
dan membentuk bintik kecil kemereahan yang akhirnya akan membentuk
gelembung berisi air. Pada umumnya penyakit kulit herpes ini lebih
sering terjadi pada orang berusia lanjut dan penderita imunosupresif
atau seseorang yang mempunyai sistem imun lemah. Sehingga bisa
disimpulkan bahwa salah satu penyebab penyakit herpes pada kulit
kurangnya asupan nutrisi pada tubuh yang bisa menyebabkan sistem imun
berkurang.
Gejala Penyakit Herpes
Virus
bernama varicella zooster ini akan menyebabkan seseorang mengalami
kelainan atau kondisi abnormal pada kulit. Salah satu tanda yang akan
timbul karena serangan virus ini adalah adanya kondisi kulit yang merah
dan seperti ada gelembung air. Selain itu, masih banyak tanda yang
timbul akibat serangan virus varicella zooster sebagai gejala herpes :
Sekitar satu minggu setelah terkena serangan pada beberapa bagian kulit akan timbul ruam merah
Sekitar
satu minggu dari timbulnya ruam, akan terbentuk cairan di dalam ruam
yang menyebabkan kondisi kulit menjadi menggelembung
Suhu tubuh yang tidak menentu, terkadang naik dan turun
Jika herpes ini terjadi pada bayi maka akan menyebabkan bayi kejang-kejang, bahkan bisa mengganggu sistem otak
Mudah lemah dan sering merasa pegal pada otot
Terjadinya gangguan pernafasan
Jika kondisi semakin buruk penderita herpes akan mengalami gangguan pada kesehatan organ hati
Akibat serangan virus herpes pada pembuluh darah, akan menyebabkan pembekuan darah dan menimbulkan kesemutan pada anggota badan
Jika
anda mendapati seseorang dengan gejala-gejala seperti di atas,
sebaiknya segera melakukan pengobatan. Karena, jika terus dibiarkaan
kondisi ini akan semakin memperburuk kesehatan penderita. Bukan hanya
itu, serangan virus herpes ini juga bisa menyebabkan timbulnya penyakit
lain atau terjadi komplikasi penyakit.
Berikut adalah beberapa komplikasi penyakit yang bisa timbul akibat penyakit herpes :
Infeksi Menular Seksual
Dengan adanya luka terbuka pada penderita herpes, akan menyebabkan
mudahnya penyebaran melalui hubungan seksual. Selain itu, kondisi ini
juga memperbesar resiko terjadinya infeksi menular seksual lainnya.
Komplikasi yang paling parah dan banyak ditakutkan adalah terjadinya
HIV/AIDS.
Inflamasi atau Peradangan
Pada beberapa kasus penyakit herpes ini bisa menyebabkan terjadinya
inflamasi atau peradangan terutama pada bagian kemih. Selain pada
kandung kemih dan juga uretra, peradangan yang terjadi akibat penyakit
herpes ini juga bisa terjadi pada bagian rektal. Bahkan, virus herpes
ini bisa menyebabkan seseorang terkena penyakit meningitis atau adanya
radang pada selaput otak.
Gangguan Pada Masa Kehamilan
Virus herpes ini bisa menyebabkan masalah pada masa kehamilan dan juga
bisa menular pada bayi yang baru dilahirkan. Karena pada umumnya Virus
yang menjadi penyebab penyakit herpes ini bisa menular pada saat proses
persalinan.Untuk menghindari penularan pada bayi yang akan dilahirkan,
perlu dilakukan operasi caesar. Karena peroses persalinan secara normal
dapat meningkatkan risiko penularan infeksi pada bayi sebanyak 40% lebih
tinggi.
Mematikan bagi bayi
JIka pada saat proses persalinan bayi mengalami penularan infeksi virus
herpes. Maka, infeksi yang terjadi ini akan sangat berbahaya bahkan
bisa menyebabkan kematian. Karena sebenarnya penyakit herpes yang
menular pada saat melahirkan ini mempunyai dampak yang lebih buruk.
Infeksi yang terjadi bisa menyrang organ tubuh seperti pada mulut, mata,
kulit, otak dan sistem saraf. Pada kasus yang sangat jarang kelahiran
bayi dengan penularan herpes, bisa menyebabkan infeksi pada paru-paru
dan hati juga bisa terserang hingga menyebabkan kematian.
Pantangan Makan Penderita Herpes
Untuk
mengatasi gejala dan menghindari terjadinya komplikasi penyakit lain
yang lebih parah, sebaiknya penderita herpes memperhatikan asupan
nutrisi pada tubuh. Selain harus memenuhi asupan nutrisi agar sistem
imun meningkat, penderita herpes juga harus menghindari beberapa jenis
makanan seperti :
Hindari merokok dan minuman beralkohol yang berlebihan
Penderita herpes harus bisa menghindari daging atau jenis makanan olahan daging terutama daging akmbung dan babi
Meskipun
ikan mempunyai kandungan protein yang sangat tinggi tapi sangat
disarankan untuk penderita herpes menghindari makan ikan terutama ikan
bandeng, ikan asin, cumi, tongkol, udang, kepiting, dan jenis seafood
lain.
Kurangi makan ayam dan telur
Hindari makan sayuran yang bisa menimbulkan sensasi gatal pada kulit seperti mentimun dan kol
Hindari minuman yang mengandung kafein seperti kopi
Jenis kacang-kacangan seperti kacang tanah, cokelat, kacang mete, almond, kelapa maupun kismis.
Pengobatan Herpes
Pengobatan
penyakit herpes memang sangat di perlukan. Karena, jika terus di
biarkan kondisi ini bisa memicu timbulnya komplikasi yang serius. Bahkan
yang paling membahayakan terjadinya kanker kulit.
Baru-baru ini, Selena Gomez menjalani transplantasi ginjal karena penyakit lupus yang dideritanya. Hal tersebut ia umumkan langsung melalui akun Instagram pribadinya, @selenagomez, lewat sebuah foto.
Pada foto tersebut, penyanyi berusia 25 tahun itu terlihat terbaring lemah di rumah sakit dengan seluruh peralatan medis yang menempel di tubuhnya. Di sebelahnya, terbaring Francia Raisa yang menjadi pendonor ginjalnya.
Di negara kelahiran Selena, Amerika Serikat, penyakit lupus telah menyerang 1,5 juta orang dan lebih dari 5 juta orang secara global. Lupus menyerang sistem imun dalam tubuh seseorang hingga menyebabkan radang, kerusakan organ dan jaringan, sakit pada tulang sendi, kelelahan yang ekstrem, hingga ruam pada kulit.
Hampir 90 persen pasien lupus terdiri dari wanita, mulai dari usia 15-44 tahun. Lupus juga bisa menyebabkan stroke, sakit jantung, dan ginjal.
Dilansir Billboard, kekasih The Weeknd ini didiagnosa penyakit lupus di tahun 2015, tepatnya di bulan yang sama ketika albumnya yang berjudul 'Revival' rilis ke pasaran.
"Aku telah didiagnosa menderita lupus dan aku telah menjalani kemoterapi. Aku bisa saja terkenal penyakit stroke," tuturnya kala itu. "Aku ingin sekali bilang pada haters kalau aku sedang menjalani kemoterapi. Tapi, aku memilih untuk mengunci mulutku sampai aku merasa percaya diri dan nyaman kembali."
Selena pun menjelaskan alasan kenapa dia memilih untuk tidak mengungkap penyakitnya itu kepada publik.
"Aku pikir ini sangat rumit karena aku tidak mengerti. Ini (penyakit lupus) juga menjadi sesuatu yang aku ingin simpan sendiri sampai akhirnya aku sadar bahwa hidup aku tak lagi bersifat pribadi," ucapnya.
"Jadi, aku menunggu waktu yang tepat untuk membicarakannya karena aku berada di tempat yang menyenangkan dan aku sangat sehat. Aku tidak berusaha untuk mengatakannya dengan lantang, tapi ini yang waktu yang tepat untuk menggunakan platformku yang bertujuan untuk membantu," lanjutnya.
Pelantun 'Hands To Myself' itu menambahkan, ia sempat tidak terima dengan keadaannya waktu itu karena ada beberapa hal yang harus ia tunda, salah satunya tur konsernya, 'Revival Tour'.
"Ini adalah sesuatu yang setiap orang ingin fokuskan. Aku didiagnosa menderita lupus, ibuku mengalami keguguran. Jadi, aku harus membatalkan tur konserku. Aku butuh waktu untuk merasa baik-baik saja. Dan aku menjalani kemoterapi dengan pergi ke dua lokasi berbeda untuk melakukan perawatan tersebut. Hal itu benar-benar membuatku frustrasi karena aku 100 persen diizinkan memiliki apa yang seharusnya menjadi milikku," jelasnya panjang dan lebar.
Namun, kehadiran penggemar membuat semangatnya yang nyaris hilang muncul kembali.
"Responsnya (para penggamar), mereka sangat mendukung dan itu bagus. Tapi, entah kenapa saya sedikit merasa tak nyaman (karena penyakitnya)," ujarnya.