Berhenti merokok adalah cara terbaik untuk bisa pulih dari racun rokok dan mencegah risiko kanker paru-paru. Karena efek bahan kimia yang dihirup dari rokok bisa pulih ketika Anda berhasil berhenti merokok.
Berikut perubahan-perubahan positif yang terjadi pada tubuh, saat berhenti merokok.
20 menit setelah berhenti merokok
Setelah 20 menit berhenti merokok, denyut jantung akan kembali normal dan tekanan darah turun.
2 jam setelah berhenti merokok
Baik denyut jantung dan tekanan darah akan kembali normal. Ini karena kadar nikotin dalam sistem tubuh perlahan-lahan akan berkurang.
20 menit setelah berhenti merokok
Antara dua hingga 12 jam setelah rokok terakhir, umumnya tubuh mulai memasuki masa-masa terberat karena ada dorongan yang kuat untuk kembali merokok.
2 – 12 jam setelah berhenti merokok
Tingkat karbon monoksida dalam darah turun menjadi normal. Hanya dalam 12 jam setelah berhenti merokok, karbon monoksida dalam tubuh Anda menurun ke tingkat yang lebih rendah, dan kadar oksigen dalam darah Anda meningkat. Umumnya tubuh mulai memasuki masa-masa terberat karena ada dorongan yang kuat untuk kembali merokok dan biasanya akan mencapai puncaknya sekitar tiga hari setelah berhenti.
Pada periode tersebut kemungkinan seseorang akan mengalami withdrawal (efek balikan) yang membuat para perokok merasa ‘tersiksa’.
- Pencernaan
Anda mungkin mengalami mulas, gangguan pencernaan, mual, dan diare. Gejala biasanya bertambah buruk sebelum akhirnya mulai membaik. - Pernapasan
Sinus mampet, batuk, dahak dan suara serak. - Peredaran darah
Anda mungkin akan merasa pusing, kaku, atau bahkan kesemutan di jari-jari kaki dan tangan. - Tidur
Anda mungkin mengalami insomnia.
Jika Anda berhasil melalui tahap efek balikan (yang seharusnya hanya berlangsung 3-4 minggu), Anda akan melihat perbaikan kesehatan segera dan tahan lama.
2 minggu-3 bulan setelah berhenti merokok
Setelah beberapa minggu, Anda akan dapat berolahraga dan melakukan aktivitas fisik tanpa merasa lelah dan sakit. Hal ini disebabkan sejumlah proses regeneratif yang akan mulai terjadi dalam tubuh Anda; sirkulasi darah Anda akan meningkatkan, dan fungsi paru-paru Anda juga akan meningkat secara signifikan. Setelah dua atau tiga minggu tanpa rokok, paru-paru Anda mungkin mulai bersih, dan Anda akan mulai bernapas dengan lebih mudah.
1-9 bulan setelah berhenti merokok
Batuk dan sesak napas menurun, silia (rambut halus yang menggerakkan lendir dari paru-paru) mulai kembali ke fungsi normal di paru-paru, meningkatkan kemampuan untuk menangani lendir, membersihkan paru-paru, dan mengurangi risiko infeksi.
Mulai sekitar satu bulan setelah Anda berhenti, paru-paru mulai memperbaiki diri. Di dalamnya, cilia (rambut halus yang menggerakkan lendir dari paru-paru) mendorong lendir keluar dan berfungsi dengan baik lagi sehingga mengurangi infeksi. Batuk-batuk dan sesak napas terus menurun secara dramatis.
1 tahun setelah berhenti merokok
1 tahun setelah berhenti merokok, risiko penyakit jantung dan berbagai jenis kanker, termasuk risiko kanker paru-paru akan berkurang hingga setengah dari orang yang masih merokok.
5 tahun setelah berhenti merokok
Risiko kanker mulut, tenggorokan, kerongkongan, serviks dan kandung kemih berkurang menjadi setengahnya. Risiko stroke berkurang setelah 2-5 tahun.
Setelah 5-15 tahun bebas dari rokok, resiko Anda untuk memgalami stroke sama dengan mereka yang bukan perokok.
10 tahun setelah berhenti merokok
Risiko kematian akibat kanker paru-paru berkurang sekitar setengah dari orang yang masih merokok. Risiko kanker laring (kotak suara) dan pankreas juga menurun.
Para perokok memiliki risiko penyakit kanker lebih tinggi dibandingkan mereka yang bukan perokok. Risiko Kanker paru-paru menjadi yang paling umum dan salah satu jenis yang paling berbahaya. Merokok menyumbang 90% kematian akibat penyakit paru-paru di seluruh dunia.
Risiko Anda terkena penyakit kanker mulut, tenggorokan, kerongkongan, kandung kemih, ginjal dan pankreas juga akan menurun.
15 tahun setelah berhenti merokok
Perokok akan memiliki risiko penyakit jantung sama seperti orang yang tidak pernah merokok. Ini berarti, jika seseorang berhenti merokok sebelum usia 30 tahun, maka risiko kematiannya pun bisa ditekan menyamai orang yang non-perokok. Kecuali, jika mantan merokok kembali merokok dan mengalami kerusakan permanen di paru-paru yang memicu penyakit obstruksi paru-paru kronis.